Headlines News :
.
Home » , » KRITERIA MEMILIH CALON WAKIL RAKYAT

KRITERIA MEMILIH CALON WAKIL RAKYAT

Written By Unknown on Jumat, 24 Januari 2014 | 21.46

KRITERIA MEMILIH CALON WAKIL RAKYAT oleh Drs. H.AKHMAD ROWI, M.H Pertanyaannya calon wakil rakyat seperti apa yang harus dipilih? Apakah yang se- partai saja, se- etnik saja atau se- agama saja? Jawabannya tentu sangat beragam. Karena pilihan mereka sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik, kepentingan etnik, agama, sosial, partai dan daerah serta yang lainnya. Dan itu sah atau dibenarkan oleh kultur demokrasi. Namun yang jelas, dalam memilih wakil rakyat, kita harus mempertimbangkan banyak hal. Karena wakil rakyat yang kita pilih adalah mereka yang mewakili aspirasi kita, kepentingan daerah kita dan nasib rakyat kita lima tahun mendatang. Untuk itu dalam memilih wakil rakyat selain pertimbangan partai, agama, etnik dan lainnya, maka kita harus memilih dengan pertimbangan yang rasional antara lain. Pertama, seorang negarawan. Wakil rakyat kita pilih adalah seorang negarawan. Siapa negarawan itu? Negarawan adalah orang yang aktif mengelola pemerintahan dan membuat kebijakan-kebijakan. Atau lebih spesifik, negarawan adalah seorang pemimpin politik yang bijak, cakap, dan terhormat. Itu artinya, negarawan bisa saja ia sebagai birokrat dan bisa juga ia sebagai politikus. Dalam konteks memilih wakil rakyat yang negarawan, maka selain mengacu pada standar diatas seperti bijak, cakap dan terhormat, maka kita juga harus melihat kebutuhan ril dilapangan atau kebutuhan negara kita sekarang ini. Ada dua tipologi negarawan. Pertama, negarawan tipe pengelola atau transaksional sekedar meminjam istilah Herbert Feith. Kedua, adalah negarawan tipe pemersatu (solidarity maker). Negarawan tipe pengelola adalah mereka yang memiliki kemampuan teknis dalam mengatur negara. Tipe ini biasanya diwakili oleh tokoh-tokoh terdidik yang menguasai suatu bidang tertentu. Sementara negarawan tipe pemersatu adalah orang mampu mendekati massa, mempengaruhi mereka, serta mendapat simpati dan dukungan dari mereka. Misalnya Muhammad Hatta sebagai tipe pengelola dan Bung Karno sebagai tipe pemersatu. Nah, dalam memilih kita mestinya melihat kebutuhan negara dan bangsa saat ini, apakah kita memerlukan negarawan pengelola atau negarawan pemersatu. Yang jelasnya, kedua tipe itu diperlukan sebagaimana duet kepemimpinan Soekarno Hatta diawal berdiri Republik Ini. Demikian juga dalam pemilu 2014, kita memerlukan negarawan, terutama negarawan pemersatu yang dapat menggerakkan kebekuan atas berbagai persoalan kedaulatan bangsa, harga diri dan mengambil alih aset-aset asing di negeri ini, untuk dikelola oleh anak bangsa untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Kedua, pertimbangan kredibilitas seorang calon wakil rakyat haruslah dikedepan, karena hal ini sangat menentukan. Seseorang yang memiliki kredibilitas ia tidak akan mudah dipercundangi oleh kepentingan jangka pendek. Yang kita perlukan adalah wakil rakyat yang kredibel, istiqomah dan memiliki pendirian yang teguh terhadap kepentingan publik. Karenanya, mereka yang kredibel bukanlah mereka yang tampil transaksional, glamour di media cetak maupun elektronik, dan bukan pula yang mendadak sosial, dermawan dan rajin belusukan sesaat, melain mereka yang menguasai masalah rakyat dan terus menerus melakukan perbaikan dan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat atau rakyat. Karena itu, kita sebagai pemilih harus bertindak sebagai hakim yang arif dan bijaksana dalam memutuskan untuk memilih. Ketiga, hindari calon wakil rakyat yang memakai uang. Hal ini sudah sangat jelas, selain bertentangan dengan aturan perundang-undangan, juga sangat bertolak belakang dengan moralitas agama, norma sosial dan budaya. Dalam Islam ada hadis yang mengatakan, ada tiga golongan yang Allah SWT tidak sudi berbicara dengannya maupun memandangnya; apalagi mengampuni dosanya. Bahkan baginya adalah siksa yang pedih. Pertama, seseorang yang memiliki kelebihan rezeki tapi tidak mau mengeluarkan untuk ibnu sabil. Kedua, seseorang memilih pemimpin dengan imbalan atau karena pertimbangan materi; jika memberi ia memilih, jika tidak, ia tidak memilih. Ketiga, seseorang yang membuat janji dengan orang lain bahkan dengan sumpah dengan nama Allah SWT tapi diingkarinya. ( HR. Bukhari- Muslim). Karena itu, kita harus berani mengatakan bahwa politik uang no, pemilu yes. Artinya, dalam menggunakan hak pilih, kita harus berazam dan merealisasinya sebagai bagian dari pengabdian kita kepada negara dan bangsa, yakni menjauhkan diri dari memilih atas dasar politik uang. Lebih baik uangnya dikembalikan, ketimbang diambil, karena akan menjadi bumerang secara psikologis. Selain itu, memang pemilu adalah pendidikan politik, maka saat inilah kita sebagai rakyat mempraktikan pendidikan politik tersebut. Yakni dengan memberi pelajaran bagi calon yang menggunakan politik uang. Keempat, pilih calon wakil rakyat yang benar-benar kita kenal, yakin dan kita percaya untuk dapat menyuarakan aspirasi dan persoalan daerah kita. Untuk daerah Kepri, persoalan yang kita hadapi adalah keterjajahan ekonomi dan budaya dari negara tetangga. Daerah kita dijadikan tempat pembuangan limbah industri, makanan dan minuman kadalursa, narkoba, budaya liberal sekuler yang mengabaikan moral dan agama sebagai kekuatan sistem . Kelima, pilihlah calon wakil rakyat yang terbaik dari yang baik. Artinya, ketika kreteria pertama dan keempat, tidak tersedia, maka pilih calon wakil rakyat yang terbaik dari yang baik yang ada. Dari sekian calon wakil pastilah ada yang terbaik dari yang baik-baik. Inilah yang harus kita pilih. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan pengenalan kita terhadap callon wakil rakyat, terutama mereka yang ada di dapil (daerah pemilihan) kita, agar kita tidak salah pilih. Inilah tugas dan peran yang harus kita lakukan sebagai pemilih dalam Pemilu. Sebagai pemilih, kita bukan hanya datang dan kemudian menyoblos tanda gambar atau seseorang dihari pemungutan, melainkan bagaimana kita menyeleksi calon wakil yang ada, kemudian untuk kita pilih sebagai wakil kita lima tahun kedepan. Jika saja kreteria diatas dapat dijadikan rujukan oleh masyarakat sebagai pemilih, maka harapan saya sebagai Calon Legislator DPRD KABUPATEN DEMAK, DAERAH PEMILIHAN V (Kec. GAJAH, KARANGANYAR DAN MIJEN) Propinsi Jawa Tengah dalam PEMILU 9 APRIL 2014 nanti untuk memperoleh hasil pemilu yang berkualitas dan wakil rakyat yang berkualitas akan menjadi kenyataan kita semua. Inilah ijtihad terbesar kita sebagai pemilih dalam pemilu 2014 mendatang, yakni mewujudkan pemilu yang berkualitas dan wakil rakyat yang cerdas, bijak dan berkeadaban. Semoga amanah itu bisa saya jaga untuk DEMAK KOTA WALI (KABUPATEN PENINGGALAN WALI SONGO) yang Lebih Baik Lagi,..Aamiin.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AKHMAD ROWI - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tonitok