Headlines News :
.
Home » , , , » PENGARUH PERADABAN ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SEJAK ABAD I HINGGA ABAD MODERN/KAJIAN SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM PERIODE KLASIK SAMPAI ABAD MODERN (Sugiyanto-FAI Unisfat 2015)

PENGARUH PERADABAN ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SEJAK ABAD I HINGGA ABAD MODERN/KAJIAN SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM PERIODE KLASIK SAMPAI ABAD MODERN (Sugiyanto-FAI Unisfat 2015)

Written By Unknown on Kamis, 30 April 2015 | 17.50


www.akhmadrowi.blogspot.com
KAJIAN SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM
PERIODE KLASIK SAMPAI ABAD MODERN


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi  Tugas Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pembimbing : Drs. H. Akhmad Rowi, MH.
https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/v/t1.0-9/941443_131025977089547_2073157627_n.png?oh=5b01703205b42c005350d13c382c3ca8&oe=55DE86C2&__gda__=1440488246_1d022a1b662ad1f288e763b270427159













 Disusun Oleh:
 Nama            : Sugiyanto
 Semester     : 6
 NIM               : C.1.4.12.0028


FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)
UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK
TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Islam pada periode klasik sampai abad modern” ini dengan baik dan lancar tanpa kekurangan satu apapun.
   Makalah ini dibuat dalam  rangka untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah pada bidang studi Sejarah Pendidikan Agama Islam. Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang mengenai Perkembangan Islam pada Abad Klasik sampai Periode Modern, agar kita bisa lebih memahami dan mengenal sejarah-sejarah islam dan perkembangannya .
 Dalam pembuatan makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti. Hanya saja kami harus lebih giat lagi dalam mengumpulkan bahan-bahan makalah dari referensi lain seperti internet. Karena materi yang terdapat pada buku cetak Pendidikan Agama Islam masih kurang lengkap.
  Kami berharap untuk kedepannya, makalah ini dapat menjadi sumber referensi tentang Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan  dan juga agar makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita lagi. Kami juga menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca semuanya demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini ke depannya.


Demak, 05 April 2015
Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Metode Historis
 BAB II : PEMBAHASAN
A. Fase Periode Klasik
B. Fase Periode Pertengahan (1250-1800)
C. Periode Modern (1800-sekarang)
D.  Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern dan Gerakan Modern Islam
 BAB III : KESIMPULAN dan SARAN
A.  Kesimpulan
B.  Saran
Daftar Pustaka


BAB 1   
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Sejarah berjalan dari masa lalu, ke masa kini, dan melanjutkan perjalanannya ke masa depan.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa agama Islam diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Sejak saat itulah,Rasulullah SAW mulai menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia khususnya Jazirah Arab.
           Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia.  Agama Islam mulai berkembang semakin pesat ke seluruh Arab Saudi, walaupun masih mendapat penolakan dan ancaman dari para kaum kafir Quraisy. Dengan usaha keras dan pantang menyerah dari Rasulullah SAW agama Islam telah menyebar ke seluruh penjuru Arab. Hingga beliau wafat, perjuangan untuk menyiarkan dan mendirikan agama Islam tidaklah berhenti begitu saja. Sepeninggalan beliau, perjuangan tersebut dilanjutkan oleh para 4 khalifah yaitu Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka semua hanya mempunyai 1 tujuan yaitu memperjuangkan agama Tauhid yaitu agama Islam.  Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan, 1991, hal. 14

       Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah itu berjalan cukup alot karena masing-masing pihak, baik Muhajirin maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Namun, dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhirnya, Abu Bakar terpilih. Rupanya, semangat keagamaan Abu Bakar mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak menerima dan membaiatnya 1) .
         Dalam sejarahnya Islam terbagi menjadi ke dalam 3 periode yaitu:
            1. Periode Klasik (650-1250 M)
            2. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
            3. Periode Modern (1800-sekarang)
            Sebagai umat Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, maka kita haruslah juga mengetahui bagaimana perkembangan Islam, pada abad klasik sampai abad modern yang tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan agama Islam sampai sekarang ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa Sejarah latar belakang Perkembangan Islam Masa Klasik sampai Abad Modern?
a.    Bagaimana Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern dan gerakan modern islam?
b.    Siapa Tokoh-tokoh pemimpin perkembangan Islam pada Masa Klasik sampai Abad Modern?
c.    Apa saja Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Klasik sampai Abad Modern?
d.    Bagaiman Pengaruh gerakan modernisasi islam terhadap perkembangan islam di Indonesia?
C. TUJUAN PENELITIAN
a.    Mengetahui sejarah latar belakang perkembangan islam pada Klasik sampai Abad Modern.
b.    Mengetahui perkembangan islam dalam berbagai bidang pada masa Klasik sampai Abad Modern
c.    Mengetahui tokoh-tokoh yang memimpin perkembangan islam pada masa Klasik sampai Abad Modern
D. Metode Historis
Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat



















BAB II
PEMBAHASAN

        Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh dan sirah, atau dalam bahasa Inggris disebut history. Dari segi bahasa, al-tarikh berarti ketentuan masa atau waktu.
setelah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dan wahyu-wahyu berikutnya, kemudian Nabi Muhammad SAW memperkenalkan Islam kepada masyarakatnya di Makkah berdasarkan wahyu tersebut. Perkembangan Islam klasik ditandai dengan perluasan wilayah, ketika tinggal di Mekah, Dakwah yang beliau lakukan melalui tiga tahapan, yaitu: pertama, memperkenalkan Islam secara rahasia, dalam arti terbatas pada keluarga terdekat dan teman-teman akrabnya, melalui pendekatan pribadi. Tahap ini dilakukan secara hati-hati sehingga tidak menimbulkan kejutan dikalangan masyarakat, namun hasilnya cukup memadai,terbukti beberapa keluarga dan teman terdekatnya berhasil masuk Islam. Kedua dilakukan dengan semi rahasia, dalam arti mengajak keluarganya yang lebih luas dibandingkan pada tahap pertama, terutama keluarga yang bergabung dalam rumpun Bani Abdul Mutholib (Baca QS. As-Syu’ara: 214), Ketiga dilakukan secara terbuka dan terang-terangan dihadapan masyarakat umum dan luas (Baca QS.al-Hijr: 94) pada tahap ini Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya menghadapi oposisi dari berbagai pihak, bahkan mendapatkan siksaan berat sebagiannya mengakibatkan kematian. Sungguhpun demikian, akidah mengikuti Nabi tetap kokoh dan tidak luntur dalam menghadapi oposisi tersebut.

 Nabi Muhammad Saw
dan para pengikutnya mendapat tekanan dari kalangan Quraisy yang tidak setuju terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
Pada tahun 620 M, Nabi Muhammad Saw membuat persetujuan dengan sejumlah Penduduk Yatsrib yang terkemuka yang membuat ia dan pengikutnya diterima di kalangan mereka. Didahului dengan kelompok kecil yang bisa dipercaya, kemudian Nabi Muhammad berhijrah ke Yatsrib. Setelah itu, Yatsrib disebut Madinah.
 .
       Setelah kedudukan Islam di Madinah menjadi kuat, umat Islam menentukan langkah berikutnya, yaitu menaklukkan Mekah setelah sebelumnya melakukan perundiangan yang hampir  tanpa kekerasan (630 M). kesuksesan Nabi menjadi lengkap. Tempat-tempat seperti Ka’bah, zam-zam, dan makam Nabi Ibrahim a.s. dikuasai oleh oleh umat Islam. Dengan demikian, pada zaman Nabi Muhammad Saw terdapat dua kota sebagai pusat pengembangan Islam, yaitu Madinah dan Mekah.
Setelah Nabi Muhammad Saw wafat umat Islam berikhtilaf tentang penggantinya.
Tidak lama setelah dipimpin oleh khalifah, umat islam yang pada waktu itu pada umumnya berasal dari suku-suku Arab, mulai melakukan berbagai penaklukan. Pada tahun 633 M. pasukkan umat Islam dikirim ke Suriah dan Persia timur. Dengan terlaksananya penakulakna-penaklukan itu, Islam yang pada zaman Nabi Muhammad Saw bersifat Arab menjadi bersifat Internasional. Khazanah kebudayaan klasik pun diserap.
       Pada masa Abu Bakar sebagai kholifah Islam pengikut Rasulallah SAW. (632 M) harus menghadapi suku-suku bangsa Arab yang tidak mau lagi tunduk kepada Madinah, mereka menganggap bahwa perjanjian yang mereka buat dengan Nabi SAW. Dengan sendirinya tidak mengikat lagi setelah beliau wafat. Selanjutnya mereka mengambil sikap menentang Abu Bakar ( ingkar kepada pemerintah Islam ) tidak mau membayar dinar karena itu Abu Bakar menyelesaikannya dengan perang Riddah (melawan kaum separatis) di bawah komando Khalid bin Walid, dan kemenangan di pihak Abu Bakar ( umat Islam ). Setelah selesai perang dalam negeri tersebut (konsolidasi), Abu Bakar mulai mengirim kekuatan-kekuatan ke luar Arabia. Khalid bin al-Walid memimpin tentara yang diantar ke Irak (wilayah Bizantium) dan dapat menguasai al-Hirah di tahun 634 M. Bersama dengan itu ke Suria (Iran) dikirim tentara di bawah pimpinan tiga Jendral: Amr Ibnu ‘Ash, Yazid Ibnu Abi Sofyan dan Syurahbil Ibnu Hasanah, dan ditunjang oleh pasukan Khalid, sehingga dapat menguasai kota Ajnadin dan Fihl.
       usaha-usaha yang dirintis oleh Abu Bakar untuk membuka jalan ekspansi, kemudian dilanjutkan oleh khalifah kedua, Umar bin Khatab (634-664 M). pada zaman Umar inilah gelombang ekspansi pertama terjadi kota Damaskus jatuh di tahun 635 M dan setahun kemudian Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, daerah Suria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan adanya gelombang ekspansi pertama ini (menurut istilah kami fase perantara jalan ekspansi). Maka kekuasaan Islam di bawah Khalifah Umar telah meliputi selain Semenanjung Arabiah, juga Palestina, Suria, Irak, Persia, dan Mesir.
       pada zaman Usman bin Affan (644-656 M) sebagai khalifah ketiga, dan pada zaman Ali bin Abi Thalib (656-661 M) khalifah keempat. Pada zaman Usman, meskipun Tripoli, Ciprus dan beberapa daerah lain dikuasai, tetapi gelombang ekspansi pertama berhenti sampai disini, karena dikalangan umat Islam mulai terjadi perpecahan menyangkut masalah pemerintahaan dan dalam kekacauan yang timbul itu Usman wafat terbunuh.

       Kekuasaan Bani Umayah dimulai setelah khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib, meninggal Dunia. Tidak berbeda dengan fase sebelumnya, kekuasaan Bani Umayah ditandai dengan perluasan wilayah yang luar biasa. Ibu kota Negara dipindahkan ke Damaskus, dekat Bait al-Maqdis, oleh Dinasti Umayah. Dari ibu kota ini, umat Islam yang sebelumnya telah menduduki Tripoli ( sekarang Libia ), melanjutkan penaklukan ke Afrika ( Sekarang Tunisia, Aljajair, dan Maroko.

       Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga : Jalan barat, Jalan tengah., Jalan timur. Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
Beberapa perkembangan Islam antara lain sebagai berikut.
 1. Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sedangkan bani Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291)
2. Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika
3. Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai berikut.
a. Al Farabi (780-863M)
b. Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.
c. Ibnu Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud
atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran
4.  Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seperti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
1. Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik..
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara paksa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khususnya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
a. Bidang ilmu Tafsir
Misalnya : Imam Sufyan bin Uyainah wakil al-Jarrah, Syuban al-Hajjaj dan Zaib bin Harun. Mereka merupakan perintis dan Abu Jaf;ar Muhammad af-Rabari dianggap sebagai pemula dari semua ahli tafsir sesudahnya.
b. Bidang ilmu Fiqih
Pada periode ini ditandai dengan adanya empat Imam Mazhab yaitu Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’I, dan Imam Hambali
c. Bidang ilmu Tasawuf
Ditandai dengan peralihan dari tasawuf ke Zuhud Tokoh Tasawuf filsafat:
 1. Zumun al-Misri
 2. Abu Yazid Al-Bistani
      Tokoh Tasawuf Suni :
 1. Abu Qasim Al-Qusyairi
 2. Hamid Al-Gozali
d. Bidang ilmu kalam
Aliran-aliran yang ada : Kawarij, Mujiah, dan Mutazilah. Pada masa inilahirlahdua aliran baru yaitu Asy’ariyah dan Maturidiyah.
e.  Bidang Farikh (Sejarah)
Penulis sejarah pertama kali adalah Muhammad bin Ishak

f. Bidang ilmu Hadist
Berkembang pada periode kelima dan keenam, Abu Jaffar Al-Mansyur :
1. Membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan
a. Menterjemahkan buku yang berbahasa asing ke bahasa Arab
b. Menyusun buku-buku agama
c. Mnedatangkan kaum cerdik pandai dari berbagai Negara
2. Membangun kanal-kanal dan irigasi-irigasi
3. Membangun dan mendirikan kota Bagdad
4. Membangun Masjid agumg dan Istana yang megah
5. Membangun kota satelit yaitu Rushafah dan Kharakh
      Tokoh-tokoh ilmu pengetahuan yang lahir seperti :
1.  Dalam bidang Astronomi : Abu Wafa’, Ali Ibnu Younis, Al-Burun, Al-Battani
2.  Dalam bidang ilmu pasti : Muhammad bin Ahmad, Ummar al-Kayyam
3.  Dalam bidang ilmu kimia : Abu Bakar Al-Razi, Abu Musa Ya;far Al-Kafi
4. Dalam bidang kedokteran : Abu Bakar Al-Razi, Ibnu Sina, Abulcassis, Ibnu Rusyid
 A. Fase Periode Klasik
Periode Klasik ini merupakan zaman kemajuan umat Islam. Harun Nasution telah membagi periode klasik ini ke dalam dua (2) fase, yaitu:
1. Fase Ekspansi, Integrasi, dan Puncak Kemajuan (650-1000 M)
Periode klasik ini merupakan periode kebudayaan dan peradaban Islam yang tertinggi dan mempunyai pengaruh terhadap tercapainya kemajuan atau peradaban modern di Barat sekarang, sungguhpun tidak dengan secara langsung. Hal ini diakui oleh para orientalis Barat, sebagai berikut:
a. Christopher Dawson, menyatakan:”Periode kemajuan Islam ini bersamaan masanya dengan abad kegagalan di Barat (Eropa).”
b. H. McNeill, menyatakan:”Kebudayaan Kristen di Eropa di antara tahun 600-1000 M sedang mengalami masa surut yang rendah. Di abad XI Eropa mulai sadar akan adanya peradaban Islam yang tinggi di Timur, dan melalui Spanyol, Sicilia, Perang Salib peradaban itu sedikit demi sedikit di bawa ke Eropa.”
c. Gustave Lebon, menyatakan: “Orang Arablah yang menyebabkan kita mempunyai peradaban, karena mereka imam kita selama enam abad..”
d. Romm Landayu, dari hasil penelitiannya mengambil kesimpulan bahwa “dari orang Islam periode klasik inilah orang Barat belajar berfikir serta objektif dan logis, dan belajar lapang dada.
e. Jacques C. Rislar juga menyatakan bahwa “ilmu pengetahuan dan teknik Islam amat dalam memengaruhi kebudayaan Barat.”
 Di fase inilah Islam di bawah kepemimpinan para khalifah mengalami perluasan pengaruh yang sangat signifikan, kearah Barat melalui Afrika Utara Islam mencapai Spanyol dan kearah Timur melalui Persia Islam sampai ke India. Masa ini juga ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan (di bidang agama maupun non agama) dan kebudayaan seperti yang terdapat di atas.
2. Disintegrasi (1000-1250 M)
Fase disintegrasi merupakan fase di mana pemisahan diri dinasti-dinasti dari kekuasaan pusat, dilanjutkan dengan perebutan kekuasaan antara dinasti-dinasti tersebut untuk menguasai satu sama lain. Misalnya:
a. Dinasti Buwaihi yang menguasai daerah Persia dikalahkan oleh Saljuk pimpinan Tughril Beg (1076 M).
b. Dinasti Saljuk waktu dipimpin Nizamul Mulk dikalahkan oleh Dinasti Hasysyasin pimpinan Hasan Ibnu Sabah, yang meskipun Dinasti Saljuk masih sempat berdiri, tetapi akhirnya dikalahkan total pada Perang Salib oleh Paus Urban II (1096-1099 M). Pada Fase ini ditandai dengan perpecahan dan kemunduran politik umat Islam hingga berpuncak pada terenggutnya Baghdad oleh bala tentara Hulagu di tahun 1258 M.
B. Fase Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Yang dimaksud abad pertengah ialah tahapan sejarah umat Islam yang diawali sejak tahun-tahun terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah (1250 M) sampai timbulnya benih-benih kebangkitan atau pembaharuan Islam yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 1800 M. periode pertengahan ini juga terbagi menjadi dua bagian yaitu masa kemunduran I(1250-1500 M) dan masa tiga kerajaan besar (1500-1800 M)
Periode pertengahan ini juga dibagi ke dalam dua (2) fase yaitu:
1. Fase Kemunduran (1250-1500 M)
Periode pertengahan yang dimulai sejak runtuhnya Dinasti Abbasiyah sampai abad ke-11 H/17 M. Ciri-cirinya ialah kekuasaan politik terpecah-pecah dan saling bermusuhan. Osmanli Turki, Mamluk Mesir, Umaiyah Barat di Andalusia, Mamluk India, dan berdirinya kerajaan-kerajaan Muslim yang berdaulat sendiri-sendiri. Dapat dibaca juga dalam dua fase penting: Fase kemunduran (1250-1500 M) yang penuh diwarnai perselisihan yang terus meningkat dengan sentiman mazhabiyah (antara Sunni dan Syi’ah) maupun sentimen etnis (antara Arab dan Persia). Pada masa inilah dunia Islam terbelah yang kemudian diperparah dengan meluasnya pandangan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Sementara perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan melemah, kekuatan Kristen (dimana Perang Salib telah dimaklumatkan oleh Paus Urbanus II sejak dalam Konsili Clermont tahun 1095 M) justru kian menekan dunia Islam;
Pada masa ini desentralisasi dan disintegrasi bertambah meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah, demikian juga antara Arab dan Persia bertambah tampak. Dunia Islam pada zaman ini terbagi dua, yaitu: Bagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika Utara, dengan Mesir sebagai pusat, dan Bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia Kecil, Persia dan Asia Tengah dengan Iran sebagai Pusat.
2. Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1700 M) yang Dimulai dengan Zaman Kemajuan (1500-1700 M), Kemudian Zaman Kemunduran (1700-1800 M). Tiga Kerajaan Besar Tersebut Ialah Kerajaan Usmani (Ottoman Empire) di Turki, Kerajaan Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India.
Dimasa kemajuaan, ketiga kerajaan besar tersebut mempunyai kerajaan masing-masing, terutama dalam bentuk literature dan arsitek. Masjid-masjid dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di Istambul, di Tibriz, Isfahan, serta kota-kota lain di Iran dan Delhi. Kemajuan umat Islam di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di periode klasik. Perhatian pada riset ilmu pengetahuan masih terbilang sangat kurang sehingga turut memberi kontribusi pada menurunnya kekuatan militer sekaligus politik umat Islam. Sisi lain, dunia Kristen dengan kekayaan yang terus berlimpah yang diangkut dari Amerika dan Timur Jauh semakin maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan kekuatan militernya. 
 Di zaman kemunduran kerajaan Usmani terpukul di Eropa, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan suku bangsa Afgam, dan daerah kekuasaan kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raa India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun umat Islam dalam keadaan kemunduran drastis. Akhirnya Napoleon pada tahun 1798 M. menduduki Mesir, sebagai salah satu pusat Islam terpenting jatuhnya pusat umat Islam ke tangan Barat, menginsafkan dunia Islam.

C. Periode Modern (1800-sekarang),
merupakan periode kebangkitan umat Islam.
a.  Kesultanan Umani
Didirikan oleh Usman, putra Artogol dari kabilah Oghuz di Mongol. Awalnya datang ke Turki untuk meminta suaka politik kepada penguasa Seljuk dari serangan tentara Mongol. Usman dipercaya menjadi panglima perang Dinasti Seljuk menggantikan ayahnya. Setelah Sultan Alauddin wafat, Usman mengambil alih kekuasaan, sejak itu berdirilah Dinasti Usmani
Dinasti Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di Istanbul, Turki. Berasal dari suku bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman bergelar “Pedisyah Al-Usman”, dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan semakin luas dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M), Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M). Pada masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih Kesultanan Usmani mengalami puncak kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta Konstantinopel (1453 M).

1.      Pemerhan dan Militer
Tingkatan paling tinggi dipegang oleh Sultan, tingkat kedua perdana menteri atau Sadrazan, tingkat ketiga gubernur atau Pasya, tingkat keempat bupati atau As-sawaziq atau Al-alawiyah
Sistem pemerintahan dan kekuasaan militernya berjalan baik. Muncul kelompok elite militer yang disebut janissary atau inkrisyriyah pada masa Orkhan bin Usman, kelompok ini merupakan kelompok penghancur negeri non-muslim.
2.      Pengetahuan dan Budaya
Terjadi akulturasi dari beberapa negara seiring dengan meluasnya wilayah, yaitu kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab. Rakyat Usmani mengambil ajaran tentang etika dan tat krama dari kebudayaan Persia, organisasi dan kemiliteran dari Byzantum, dan ilmu arsitektur dari Arab. Dari ilmu arsitektur tersebut, berdirilah berbagai masjid yang bagus serta kaligrafi indah
3.      Agama
Muncul dua aliran tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak pengaruhnya dibidang militer, dan Maulawiyah yang banyak pengaruhnya di lingkungan pejabat pemerintaha.

b.     Kerajaan Safawi
Didirikan oleh Syah Ismail pada 907 H/1500 M di Tabriz, Persia (Iran). Awalnya sebuah gerakan tarekat yang bernama Safawiyah yang menjadi gerakan politik, dipimpin oleh Syekh Safifuddin Ishaq. Gerakan ini memasuki wilayah politik dan pemerintahan karena merupakan tarekat militer yang para pengikutnya berkeinginan memainkan peran politik untuk memperkokoh kekuasaannya. Kegiatan politik dipertajam pada pemerintahan Ismail, sehingga Ismail dianggap sebagai pendiri Kerajaan Safawi. Dibentuk semacam kesatuan tentara agama atau Qizilbasy (si kepala merah) pada pemerintahan Haidar
Ismal menerapkan Syiah Isra Asyariah sebagai agama negara. Sebelumnya Persia berada di bawah kekuaaan Suni, maka ia mendatangkan ulama Syiah dari Iraq, Bahrein, dan Libanon untuk tujuannya. Program ini mengalami pertentangan yang berat, karena tidak mudah mengubah ideologi rakyat dari Suni ke Syiah. Banyak pula sastrawan dan ulama Suni yang dibunuh demi penerapan Syiah ini. Syah Ismail terus melanjutkan penaklukan sampai ke seluruh Iran, Heart maupun Diyarbakr (Turki), dan Baghdad dengan dukungan pasukan Qizilbasy.
Pada masa pemerintahan Syah Abbas (1588-1629) Kerajaan Safawi mengalami puncak keemasaan. Tidak hanya meredam konflik internal dan merebut wilayah yang melepaskan diri, tetapi Syah Abbas juga mampu melebarkan wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, dan kep.Harmuz, bahkan pelabuhan Bandar Abbas. Syah Abbas ingin melepaskan diri dari ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi ini berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.
1.      Pemerintahan dan Politik
Terbagi secara horozontal, yaitu didasarkan pada garis kesukuan atau kedaerahan, dan pembagian secara vertikal, yaitu mencakup dua jenis, istana (dargah) dan sekretariat negara (divan atau mamalik). Penyelenggaraan negara dipercayakan kepada para amir (kepala suku) tingkat atas dan wazir (menteri) yang tergabung dalam suatu dewan (jangi). Terdapat lembaga yang tercakup dalam dewan tersebut (majelis nivis) yang terdiri dari sejarawan istana, sekretaris pribadi Syah, dan kepala intelejen
2.      Ekonomi
Ekonomi dikendalikan langsung oleh pusat. Banyak memperkuat di bidang pertanian dengan memperbanyak pengalihan tanah negara menjadi tanah raja. Pertumbuhan ekonominya semakin baik karena stabilitas keamanan yang dinamis dan situasi dalam negeri yang terkendali. Pelabuhan Bandar Abbas menjadi jalur perdagangan antara Timur dan Barat sehingga sektor perdagangan semakin maju. Di bidang pertanian mengalami kemajuan terutama di daerah Bulan Sabit yang subur
3.      Ilmu Pengetahuan
Didirikan lembaga pendidikan Syiah oleh Syah Abbas, yaitu sekolah teologi untuk lebih memantapkan akan aliran Syiah. Beberapa nama ilmuwan, sastrawan, dan sejarawan Safawi antara lain, Muhammad bin Husain Al-Amili Al-Juba’i, Muhammad Baqir Astarabadi, Sarudin Muhammad bin Ibrahim Syirazi, dan Muhammad Baqir Majlisi.
4.      Bangunan dan Seni
Kantor, masjid, rumah sakit, dan jembatan raksasa dibangun dengan gaya arsitektur yang indah. Di bidang seni, terlihat dalam kegiatan dan hasil dari kerajinan tangan, keramik, karpet, dan seni lukis.
c.     Kerajaan Mogul
Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) di India. Babur diwarisi daerah Ferghana dari ayahnya ketika berusia 11 tahun. Berdirinya Kerajaan Mogul di India menimbulkan serangan dari Kerajaan Hindu, serangan ini dapat dikalahkan oleh Babur. Babur memerintah selama 30 tahun, setelah wafat digantikan putranya, Humayun yang hanya memerintah selama 9 tahun karena kondisi dalam negeri tidak aman dengan munculnya pemberontakan. Humayun meninggal dan digantikan oleh anaknya yang berusia 14 tahun, Akbar. Urusan pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan. Ketika Akbar dewasa, ia memperluas wilayah dengan menaklukan daerah Chundar, Ghond, Orisa, dan Asingah. Pemerintahan dijalankan secara militeristik, pemimpin daerah dipimpin ileh seorang komandan (sipah saleh). Terjadi kemajuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi dan pertanian, yang dipacu oleh stabilitas politik yang aman dan pemerintahan yang stabil. Karya Malik Muhammad Jayadi yang berjudul “Padmayat” menjadi karya sastra yang paling menonjol. Demikian juga pembangunan masjid indah dan megah yang berlapis mutiara yang disebut “Taj Mahal”.

D.  Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern dan Gerakan Modern Islam.
1.     Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern
Masa kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat pada tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang mengerahkan pemikirannya untuk kemajuan agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di berbagai wilayah Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga keortodokannya mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara seperti Negara India, Turki, Mesir.
Tokoh pembaharu yang ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab di Arabia dengan Wahabiyahnya pada tahun 1703-1787 M. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar pada abad ke – 19. Upaya dari gerakan ini adalah memperbaiki umat Islam sesuai dengan ajaran Islam yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke 13 telah tersebar luas di dunia Islam.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, di Turki Usmani mengalami kemajuan dengan usaha-usaha dari Sultan Muhammad II yang melakukan terhadap umat Islam di negaranya untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan upaya melakukan pembaharuan dibidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga Islam diberikan muatan pelajaran umum dan upaya mendirikan “ Mektebi Ma’arif” guna menghasilkan tenaga ahli dalam bidang administrasi dan “Mektebi Ulumil Edebiyet” guna menghasilkan tenaga penterjemah yang handal serta upaya mendirikan perguruan tinggi dengan berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi dan militer.
Pada tanggal 1 November 1923 kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan Negara Republik dengan presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK semakin maju. dan pada waktu itu juga di India bermunculan cendekiawan muslim modern yang melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK seperti Sayid Ahmad Khan, Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali jinnah dan abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut yang sangat menonjol dan besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad Khan.
Penguasa Mesir yaitu Muhammad Ali (1805-1849) dalam hal IPTEK agar maju berupaya dengan mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis setelah lulus dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggi seperti di universitas Al Azhar sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu terdapat Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas kedokteran, Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra. Universitas Aiunusyam di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan, universitas Suez, dan Universitas “The American University in Cairo.
Pada perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islam sudah jauh dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan dari sumber asalnya, penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan, kemusrikan dll sangat merebak dan hamper seperti kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka muncullah para pembaharu yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama Islam yang sesuai dengan ajaran yang bersumber pada Qur’an dan Hadits.
Dalam hal perkembangan kebudayaan pada masa modern juga mengalami kemajuan di berbagai Negara Islam (Negara yang mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir, Arab Saudi, Irak, Iran, Malaysia, Brunai Darussalam, Kuwait dan Indonesia).
Dibidang arsitek, di Arab Saudi mengalami perkembangan yang pesat. Pembangunan-pembagunan fisik sangat dahsyat dari pembangunan jalan raya, jalan kereta, pelabuhan sampai Maskapai penerbangan Internasional, perhotelan, peribadatan seperti Masjidil Haram yang ditengah masjid terdapat Ka’bah dan baitul Atiq, Hajar Aswad, Hijr Ismail, Makam Ibrahim dan sumur Zam-Zam yang letahnya berdekatan dengan Ka’bah. Bangunan Masjidil Haram sangat luas, sangat indah dan megah.
Masjid Nabawi yaitu Masjid yang indah dan megah. Di Iran terdapat bangunan yang indah yaitu berupa bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar yaitu Istana Niavarand, pekuburan Behesyti Zahra.
Dalam bidang Sastra pada masa pembaharuan terdapat nama-nama sastrawan yang Islami di berbagai Negara seperti sastrawan dan pemikir ulung yang lahir di Pakistan tahun 1877 dan wafat tahun 1938 bernama Muhammad Iqbal, Mustafa Lutfi Al Manfaluti tahun 1876-1926 yaitu sastrawan dan ulama al Azhar Mesir, Muhammad Husain Haekal tahun 1888-1956 ia adalah seorang pengarang Mesir yang menulis Hayatu Muhammad, Jamil Sidi Az Zahawi tahun 1863-1936 di Irak daln lain-lain.
Dalam bidang kaligrafi di abad modern juga berkembang yaitu biasanya digunakan sebagai hiasan di masjid, hiasan di rumah, perabotan rumah tangga dll dengan media seperti kertas, kayu, kain, kulit, keramik dll.
2. Gerakan Modern Islam.
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam yang lahir di Timur Tengah sangat berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Pengaruh tersebut seperti munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di Indonesia pada awal abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal Muslimin kejayaan Islam dan umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar dan mengirimkan anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang pendidikan pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkati dan para pedagang. Muhammadiyah, yaitu didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912 di Jogjakarta dengan tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan mencapai masyarakat yang aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia disertai dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun gafur.
Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun 1920, kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari’at Islam. SDI (Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun 1911. SDI diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam ) dan tahun 1929 diubah lagi menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam ekonomi dan keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan politik. N U (Nahdhatul Ulama) yaitu didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan tujuan membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia. Matla’ul Anwar, pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Banten dengan kegiatanyya berupa sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak dalam bidang pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul serta taklid umat Islam.
3. Tokoh tokoh pemimpin perkembangan Islam pada masa modern
a.   Muhammad bin Abdul Wahab
Ulama besar yang produktif yang lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.
pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibnu Su’ud dan putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat menjadi mayoritas di Ryadh.
Di tahun 1787, beliau meninggaldunia tetapi ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yangdikenal dengan nama Wahabiyah
Adapun pokok-pokok pemikiranya adalah:
1) Yang harus disembah hanyalah Allah dan orang-orang yang menyembahselain Allah dinyatakan Musyrik.
2) Kebanyakan orang islam bukan lagi penganut paham Tauhid yangsebenarnya karena mereka meminta pertolongan kepada selain Allah,melainkan kepada Syeh, Wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yangberprilaku demikian juga dikatakan musyrik.
3) Menyebut nama Nabi, Syeh atau malaikat sebagai pengantar dalam doajuga dikatakan syirik
4) Meminta syafaat selain kepada Allah juga syirik.
5) Bernazar kepada selain Allah juga syirik.
6) Pengetahuan selain dari Al-qur’an, Hadis dan Qiyas merupakan kekufuran.
7)Tidak mempercayai kepada Qada’ dan Qadar juga merupakan kekufuran.
8) Menafsirkan Al-qur’an dengan Ta’wil atau interpretasi bebas jugatermasuk kekufuran

Untuk mnegembalikan kemurnian Tauhid tersebut, makam-makam yang banyak dikunjungi dengan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain yang membawakepada paham syirik, mereka berusaha menghapuskan paham ini. Pemikiran MuhammadAbdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaharuan diabad ke-19 adalah:
a. Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaranIslam.Pendapat ulama bukanlah sumber 
b. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup

b. Rif’ah Badawi Rafi’ At Tahtawi
lahir di Tahta,merupakan pembaharu Islam yang pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat Islam agar menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.
c. Jamaluddin Al afgani  (Iran, 1838-turki, 1897)
lahir di Asadabad, dengan pemikiran pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran agama Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi, untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum wanita bekerja sama dengan kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh umat Islam.
Gagasanya mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, Mesir dan India. Meskipunsangat anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan Barat. Ia tidak melihat adanya kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasan  untuk mendirikan sebuah Universitas yang k husus mengajarkan ilmu pengetahuan yang modern di Turki menghadapai tantangan yang kuat dari para ulama’. Pada ahkirnya ia diusir dari Negara tersebut.
d.   Muhamada Abduh (Mesir 1849-1905) dan Muhamad Rasyid Rida (Suriah 1865-1935)
yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya yang bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”
Guru dan murid tersebut mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyid Rida mendapat pendidikan Islam tradisisonaldan menguasai bahasa asing ( prancis dan turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oleh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhamad Abduh dan diantaranyamelalui penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di mesir.
 Muhamd Abduh sebagaimana Muhamad Abdul Wahab dan Jamaluddin AlAfgani, berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah kedalam ajran Islam membuatumat Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yangmenjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
e. Sayyid Qutub (Mesir 1906-1966)
yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan bersama Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi dengan pembaratan.
Jika modernisasiyag dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan teknologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al Qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum dunia Islam relative terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan teknologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, di kalangan pemikir yang ,mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.

f. Sirsayid Ahmad Khan (India 18817-1898)
Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India adalah pembaharu yang produktif dengan berbagai karya diantaranaya Tarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of the Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan Musulman risalah tentang orang-orang yang setia, dan Akhkam Ta’aam Ahl al Kitab hukum memakan makanan ahli kitab.
 Selain itu Beliau juga mendirikan Sekolah Inggris di Mudarabad, sekolah Muslim University of Aligarth, membentuk Muhammedan Educational Conference dan mendirikan The Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta menerbitkan majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan lain-lainnya.
Seperti Al afgani,ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi,berbeda dengan al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain, penjelasan mengenai  suatu peristiwa dengan sebab-sebab yang bersifat fisik materiil. Di barat nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayul dan cengkraman kekuasaan gereja.
 Kini dengan semangat yang sama Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslimdengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al qur’an. Ia amat serius dengan upaya ini, antara lain: menciptakan sendiri metode baru penafsiran Alqur’an. Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al qur’an.
g. Sir Muhamad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam islam).
Merupakan seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan memiliki latar belakang yang bercorak tradisisonal islam.
h. Toha Husain (Mesir selatan 1889-1973)
Adalah seorang sejarawan dan filusuf yang sangat mendukung gagasan Muhamad AliPasya. Ia merupakan pendukung modernism yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunaan) nya saja,tetapi juga sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi. Pendanganya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan. 
  4. HIKMAH-HIKMAH YANG DAPAT DIAMBIL
1.    Kita dapat meneladani sikap intelektual dan semangat keislaman para  Khalifah pada zaman keemasan tersebut.
2.    Kita dapat mengambil berbagai tauladan dari para Khalifah
3.    Dapat menumbuhkan semangat kepedulian sosial
4.    Kita dapat memahami dan menghayati sejarah kebudayaan Islam atau dijadikan pandangan hidup dalam kegiatan sehari –hari
5.    Membentuk nilai melalui pengambilan hikmah dikehidupan sehari-hari meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
5. Pengaruh Perkembangan Islam terhadap Umat Islam di Indonesia
Pembaruan di negara-negar timur tengah tidak hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke indonesia.Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut:
a.    Gema pembaruan yang dilakukan yang dilakukan oleh Jamalludin Al Afgani dan Syeh Muhmmad Abdul Wahab sampai juga ke indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti H.Muhmmad Miskin (kabupatern Agam,Sumatra Barat),H Abdul Rahman(kabupaten 50 kota,Sumatra Barat ) dan H Salman Faris(Kabupaten Tanah datar,Sumatra barat) mereka di kenal dengan nama H Miskin,H Pioabang dan H Sumanik.Sepulang dari tanah suci ,mereka terilhami ole paham Seyh Muhmmad Abdul Wahab.Mereka pulang dari tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaruh timur tengah tersebut adalah timbul gerakan paderi.
b.    Pada tahun 1903 M murid-murid dari Seyh Ahmmad Kotihib Al Minang Kabauwi seorang ulama besar bangsa indonesia dimekah yang mendapat kedudukan mulia dikalangan masyarakat dan pemerintahan arab,kembali dari tanah suci.Murid-murid dari Seyh Ahmmad inilah yang menjadi pelapor gerakan pembaruan dan akhirnya berkembagan keseluruh indonesia mereka antara lain sebagai berikut: Seyh H Abdul malik karim amrullah(Buya hamkah)Seykh Daud Rasyidi,SeyKh Jamil Jambik dan Kyai H Ahmmad Dalan (pendiri muhmmadiyah ) .
c.    Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal abad ke 20, baik yang bersifat keagamaan,politik maupun ekonomi organisasi tersebut sebagai berikut:
d.    Jamiatul Khair (1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi muda penerus perjuagan islam dan berlokasi di Jakarta.
e.    Muhmmadiyah (18 nov 1912) yang didirikan oleh K.H Ahmmad Dalan ia memiliki pemikiran yang tidak menghendaki berkembangnya Bid’ah Tahayul kurafat dan mengebalikan ajaran islam yang seseuai dengan al qur’an dan hadis jogyakarta.
f.     Al Irsyad (1914 M) dibawah pinpinan Sukarti dan bertempat di jakarta
g.    Persatuan Islam (PERSIS) dibawah pinpinan Ahmmad Hasan yang diddirikan tahun 1923 di bandung
h.    Serikat Dagang Islam (1911) dibawah pinpinan H Samanhudi di Solo pada awal gerakan ekonomi dan ke agamaan,akan tetapi kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat politik.
i.      Jamiyatul Nahdatul Ulama (NU )yang lahir 13 januari 1926 di surabaya dibawah pinpinan KH Haym Asyari Nahdatul Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin masyarakat muslin menuju cita-cita kejayaan Islam.
j.      Matla’ul Anwar 1905 di Menes,Baten yang didirikan oleh KH M. Yasin Organisasi ini bersifat sosial keagamaan dan pendidikan.
k.    Pergerakan Tarbiyah (Perti) di Sumatra Barat yang didirikan oleh Seyh Sulaiman Ar Rasuli tahun 1928. Oraganisasi ini bergerak di bidang pendidikan membasmi Bid’ah khurafat dan tahayul serta taklid di kalangan umat islam.
l.      Persatuan Indonesia (Permi) yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di Bukit Tinggi .Organisasi ini pada mulanya bersifat ke agamaaan tetapi kemudian menjadi partai politik yang menutut kemerdekaan Indonesia pemimpinnya adalah Mucthar Lutfi
m.   Majlis Islam ‘Ala Indonesia yang didirikan atas prakasa KH Ahmmad Dalan dan KH Mas Masur pada tahu 1937 .Pada mulanya organisasi ini tidak terlibat pada kegiatan politik tapi pada akhirnya terlibat pula dalam politik pratis yaitu degan melakukan perlawanan terhadap penjajah belanda.
          Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagmaan tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu menjelmah menjadi kegiatan politik yang menutut kemerdekaan indonesia dan hal tersebut dirasakan mendapat pegaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir pada pembaru islam,baik ditingkat nasional maupun internasional.

6.  Pengaruh gerakan modernisasi islam terhadap perkembangan islam di Indonesia

1. Bidang Akidah : gerakan ini berusaha melakukan pembaruan karena banyak paham yg tidak sesuai dgn ajaran Islam, antara lain paham fatalisme, masuknya budaya syirik, takhayul, bidah, dan khurafatkedalam ajaran Islam.
2.Bidang Politik : Melakukan pembaruan dgn tujuanmembebaskanwilayah INA dari cengkraman penjajahan Belanda.
3. Bidang Pendidikan : melakukan pembaruan dgn caramelakukanperubahan kurikulum pendidikan dan memadukan pendidikan modern.
4.      Bidang Ekonomi : melakukan pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi perdagangan orang-orang nonpribumi yang menguasai ekonomi INA.

7. Nilai Positif Gerakan Modernisasi Islam
1.      NILAI PERSATUAN, mempunyai nilai dasar untuk menjalinpersatuandan kesatuan umat Islam yang selama ini terpecah karenaperbedaan paham danaliran.

2.     NILAI SOLIDARITAS, mengandung nilai ukhuwah Islamiyahyaitupersaudaraan berdasarkan rasa senasib seperjuangan untuk membelaIslamdalam suka dan duka.

3.     NILAI PEMBARUAN, nilai-nilai tajdid yang meliputi aspek agamayangbebas dari takhayul, bidah, khurafat, aspek ekonomi, dan aspek politik.

4.     NILAI JIHAD, mengandung nilai perjuangan kerena ingin menemukankembali ajaran Islam yg penuh dgn dinamika perjuangan.
5.     NILAI KEMERDEKAAN,mengandung nilai kemerdekaan terutama kemerdekaan berpikir
                                          


    
                                            BAB III
                                                  PENUTUP

Kesimpulan
Islam dan kebudayaan tidak hanya merupakan warisan masa silam namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup di terhitungkan dunia dewasa ini Al –Qur’an terus dibaca dan dikaji oleh kaum muslimin budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
Ada banyak perilaku yang dapat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap sejarah perkembangan Islam. Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan kaum muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidak terulang lagi. Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak lain untuk memundurkan peran kaum muslim, baik dari kancah perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya mampu mengubah tata kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui rujukan Al Qur’an dan Hadis.
Dalam Periodisasi sejarah Islam secara garis besarnya dapat dibagi ke dalam 3 periode besar, yaitu:
1. Periode klasik (650-1230 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M), dan fase disintegrasi (1000-1250 M).
2. Periode pertengahan (1250-1800 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase kemunduran (1250-1500 M), dan fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M), dan
3. Periode modern (1800-dan seterusnya), yang merupakan zaman kebangkitan Islam.

B. SARAN
1.    Sebaiknya, kita harus lebih memahami lagi tentang sejrah perkembangan Islam pada abad klasik hingga abad modern.
2.    Sebaiknya, kita juga harus melestarikan budaya-budaya Islam yang berkembang khususnya ditanah air kita agar tidak punah.
3.    Sebaiknya, kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar tidak mengalami kehancuran seperti akibat godaan setan yang terkutuk






















DAFTAR PUSTAKA
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jijid I, Jakarta, UI-Press, 2008
Dr. H. Murodi, MA, Sejarah Kebudayaan Islam. PT Karya Toha Putra. 2009. http://nanpunya.wordpress.com/2009/06/01/perkembangan-islam-abad-modern/
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2004. Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Ed. Revisi -11: PT.Raja Grafindo Persada Jakarta Thn. 2007.
Atang Abd.Hakim, Jaih Mubarok, Metodologo Studi Islam, Ed. Revisi -9: PT.Remaja Rosda Karya, Bandung. Mei 2007.
Muhaimin, Abd.Mujib, Jusuf Mudzakkir, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Ed. I cetakan ke-2 PT.Prenada Media, Jakarta, Juli 2007.
Tadjab, Muhaimin, Abd.Mujib, Dimensi-dimensi Studi Islam, cetakan pertama, PT.Karya Abditama, Surabaya, Agustus 1994.
Hakim Atang Abd, Mubarok Jaih, 1999, Metodologi Studi Islam,PT. Remaja Rosdakarya,Bandung
http://www.scribd.com/dok15557172/SEJARAH-PERKEMBANGAN -ILMU-PENGETAHUAN-ISLAM-KLASIK
http://saef-jaza.blogspot.com/2008/05sejarah-islam-abad-pertengahan.html.

1. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 2008, hal. 35

www.akhmadrowi.blogspot.com 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AKHMAD ROWI - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tonitok