MAKALAH
PENGARUH
PERADABAN ISLAM
PADA
MASA DAULAH BANI UMAYYAH
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen
Pengampu: Drs. H. Akhmad Rowi,MH
Disusun
oleh:
ROIFATUS
SALAMAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SULTAN FATAH
DEMAK
TAHUN AKADEMIK 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam jangka 90 tahun, banyak bangsa di empat penjuru mata angin
berramai-ramai masuk kedalam kekuasaan Islam, yang meliputi wilayah Spanyol,
seluruh wilayah Afrika utara, Jazirah Arab, suriah, Palestina, setengah bagian
dari daerah Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India, dan negeri-negeri yang
sekarang dinamakan Turkmenistan, Uzbekistan dan Kirgiztan yang termasuk sovyet
Rusia.
Bani Umayah berasal dari nama Umayah Ibnu Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf, salah
satu pemimpin dari kabilah Quraisy. Yang memiliki cukup unsur untuk berkuasa di
zaman Jahiliyah yakni keluarga bangsawan, cukup kekayaan dan mempunyai sepuluh
orang putra. Orang yang memiliki ketiga unsur tersebut di zaman jahiliyah
berarti telah mempunyai jaminan untuk memperoleh kehormatan dan kekuasaan.
Umayah senantiasa bersaing dengan pamannya yaitu Hasim Ibnu Abdi Manaf. Sesudah
datang agama Islam persaingan yang dulunya merebut kehormatan menjadi
permusuhan yang lebih nyata. Bani Umayah dengan tegas menentang Rosululloh,
sebaliknya Bani Hasim menjadi penyokong dan pelindung Rosululloh, baik yang
sudah masuk Islam atau yang belum. Bani Umayyah adalah orang-orang yang
terakhir masuk agama Islam pada masa Rosululloh dan salah satu musuh yang
paling keras sebelum mereka masuk Islam.
Awal kedaulatan bagi kedaulatan Bani Umayyah adalah sepeninggal Khalifah
Ali ibn Abi Thalib, yang mana gubenur Syam tampil sebagai pemimpin Islam yang
kuat. Muawiyah ibn Abu Sufyan ibn Harb yang dulunya gubenur Syam, menggantikan
posisi Ali ibn Abi Thalib sebagai pemimpin Islam dengan cara yang bisa dibilang
curang, yang waktu itu berawal dari negosiasi antara pihak Khalifah Ali ibn Abi
Thalib yang diwakili oleh Abu Musa Al-Asy’ari dengan pihak Muawiyyah yang
diwakilkan oleh Amr bin Ash. Dari hasil negosiasi keduanya menghasilkan
kesepakatan untuk menjatuhkan Khalifah Ali ibn Abi Thalib dan Muawiyyah,
kemudian setelah itu dipilihlah seorang khalifah yang baru.
B.
Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana prestasi peradaban Islam pada masa Daulah
Bani Umayyah?
2.
Apa sebab-sebab kemunduran Daulah Bani Umayyah?
3.
Bagaimana peradaban
islam pada masa dinasti bani umayyah ?
4.
Apa pelajaran terpenting bagi pengembangan peradaban
Islam masa kini dan masa depan?
C.
Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi system pembelajaran mata kuliah sejarah peradaban islam yaitu
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui prestasi peradaban Islam pada masa
Daulah Bani Umayyah.
2.
Untuk mengetahui sebab-sebab kemunduran Daulah Bani
Umayyah.
3.
Untuk mengetahui peradaban islam pada masa dinasti
bani umayyah
4.
Untuk mengetahui pelajaran terpenting bagi
pengembangan peradaban Islam masa kini dan masa depan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prestasi Peradaban Islam pada Masa Daulah Bani Umayyah
Dinasti Umayyah telah mampu membentuk perdaban yang
kontemporer dimasanya, baik dalam tatanan sosial, politik, ekonomi dan
teknologi.
Berikut Prestasi bagi peradaban Islam dimasa kekuasaan
Bani Umayah didalam pembangunan berbagai bidang antara lain:
1.
Masa kepemimpinan Muawiyah telah mendirikan dinas pos
dan tempat-tempat dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di
sepanjang jalan
2.
Menertibkan angkatan bersenjata.
3.
Pencetakan mata uang oleh Abdul Malik, mengubah mata
uang Byzantium dengan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam.
Mencetak mata uang sendiri tahun 659 M dengan memakai kata dan tulisan Arab.
4.
Jabatan khusus bagi seorang Hakim ( Qodli) menjadi
profesi sendiri .
5.
Keberhasilan kholifah Abdul Malik melakukan
pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan Islam dan memberlakukan bahasa
Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam. Keberhasilannya
diikuti oleh putranya Al-Walid Ibnu Abdul Malik (705 – 719 M) yang berkemauan
keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan.
6.
Membangun panti-panti untuk orang cacat. Dan semua
personil yang terlibat dalam kegiatan humanis di gaji tetap oleh Negara.
7.
Membangun
jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya.
8.
Membangun
pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan, dan masjid-masjid yang megah.
9.
Hadirnya Ilmu Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, Balaghah,
bayan, badi’, Isti’arah dan sebagainya. Kelahiran ilmu tersebut¬¬ karena adanya
kepentingan orang-orang Luar Arab (Ajam) dalam rangka memahami sumber-sumber
Islam (Al-qur’an dan Al-sunnah).
10. Pengembangan di
ilmu-ilmu agama, karena dirasa penting bagi penduduk luar jazirah Arab yang
sangat memerlukan berbagai penjelasan secara sistematis ataupun secara kronologis
tentang Islam. Diantara ilmu-ilmu yang berkembang yakni tafsir, hadis, fiqih,
Ushul fiqih, Ilmu Kalam dan Sirah/Tarikh.
B.
Sebab-sebab Kemunduran Daulah
Bani Umayyah
Kemunduran Bani Umayyah disebabkan oleh beberapa
faktor, yakni:
1. Ketidakpuasan sebagian besar orang non Arab yang
memeluk Islam, terutama di Irak dan propinsi” timur. Mereka mendapat sebutan
“mawali” atau “klien”, karena pada prakteknya mereka harus mengikatkan diri
dengan menjadi klien dari kabilah-kabilah Arab. Hal tersebut bukan dari ajaran
Islam, status tersebut menggambarkan keangkuhan orang-orang Arab. Mereka orang
non-Arab derajatnya dianggap lebih rendah, misalkan ada tunjangan dari negara
maka tunjangan mereka harus lebih sedikit dari orang Arab.
2. Meningkatnya perpecahan diantara kabilah-kabilah Arab.
Perpecahan terjadi antara kabilah selatan atau Yunani dengan Kabilah Utara.
Kabilah selatan atau Yunani adalah sebutan bagi Kabilah yang berkaitan dengan
Kabilah Kalb dan juga mereka pernah berdiam di Yunani. Sedangkan kabilah utara
adalah sebutan bagi kabilah Qays. Perpecahan antara kedua kabilah terjadi
karena tumbuhnya pengaruh politis dikedua kabilah tersebut.
3.
Kelalaian kholifah dalam urusan administratif dan tidak adanya perhatian
terhadap tugas-tugas Negara membuat Bani Uamayah sangat tidak disukai. Para
pejabatnya banyak yang koruposi, banyak yang mementingkan diri sediri dan
akibatnya pemerintahan menjadi lamban dan tidak efisien. Persaingan antar suku
yang sudah lama, tidak semakin membaik tetapi malah semakin buruk banyak
penentangan dari kaum Syiah yang tidak melupakan tragedi Karbala. Ketidakacuan
serta perlakuan kejam terhadap keluarga Nabi, kutukan terhadap khutbah-khutbah
dan propaganda anti Bani Ali memeperkuat Bani Umayyah. Kaum Syiah memperoleh
simpati rakyat karena kecintaan mereka yang sepenuh hati terhadap keturunan
Nabi.
4. Muawiyah
telah mengesampingkan prinsip Replublikanisme diganti dengan monrchi turun
temurun. Prinsip Islam bahwa Kepala Negara harus dipilih oleh rakyat tidak
dijalankan dengan demikin Bani Umayah kehilangan dukungan penuh dan kerjasama
dari rakyat.
5. Kekecewaan
sejumlah besar orang yang prihatin akan keadaan keagamaan. Golongan ini mengaku
ingin mencari keadilan bagi kaum mawali,yang mana konsep mawali tidak terdapat
didalam Islam.
C. Peradaban
Islam Pada Masa Dinasti Bani Umayyah
Dinasti Umayyah telah mampu membentuk perdaban yang kontemporer dimasanya,
baik dalam tatanan sosial, politik, ekonomi dan teknologi. Berikut Prestasi
bagi peradaban Islam dimasa kekuasaan Bani Umayah didalam pembangunan berbagai
bidang antara lain:
1.
Masa kepemimpinan Muawiyah
telah mendirikan dinas pos dan tempat-tempat dengan menyediakan kuda yang
lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan.
2. Menertibkan angkatan bersenjata.
3. Pencetakan mata uang oleh Abdul Malik, mengubah mata uang Byzantium dengan
Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Mencetak mata uang
sendiri tahun 659 M dengan memakai kata dan tulisan Arab.
4. Jabatan khusus bagi seorang Hakim ( Qodli) menjadi profesi sendiri .
5. Keberhasilan kholifah Abdul Malik melakukan pembenahan-pembenahan
administrasi pemerintahan Islam dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa
resmi administrasi pemerintahan Islam. Keberhasilannya diikuti oleh putranya
Al-Walid Ibnu Abdul Malik (705 – 719 M) yang berkemauan keras dan berkemampuan
melaksanakan pembangunan.
6. Membangun panti-panti untuk orang cacat. Dan semua personil yang terlibat
dalam kegiatan humanis di gaji tetap oleh Negara.
7. Membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah
lainnya.
8. Membangun pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan, dan masjid-masjid yang
megah.
9. Hadirnya Ilmu Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, Balaghah, bayan, badi’, Isti’arah
dan sebagainya. Kelahiran ilmu tersebut karena adanya kepentingan orang-orang
Luar Arab (Ajam) dalam rangka memahami sumber-sumber Islam (Al-qur’an dan
Al-sunnah).
10.
Pengembangan di ilmu-ilmu
agama, karena dirasa penting bagi penduduk luar jazirah Arab yang sangat
memerlukan berbagai penjelasan secara sistematis ataupun secara kronologis
tentang Islam. Diantara ilmu-ilmu yang berkembang yakni tafsir, hadis, fiqih,
Ushul fiqih, Ilmu Kalam dan Sirah/Tarikh.(Asy-Syakhsiyyah al-Islâmiyyah, jilid I, karya Syaikh Taqiyuddin
an-Nabhani, dalam bab, “Sîrah wa at-Târîkh”, yang didukung dengan penelaahan
atas sejumlah kitab yang lain)
D. Pelajaran Terpenting bagi Pengembangan Peradaban Islam
Masa Kini dan Masa Depan
Pelajaran terpenting dari kajian ini bagi pengembangan
peradaban Islam di Masa kini dan Masa sekarang yakni: bahwa pelajaran
terpenting terdapat dari sisi mana kita akan memahami. Misalkan dari sisi
strategi, Dinasti Umayyah sangat hebat didalam pertahanan militernya,oleh
karenanya kekuatan militer sangatlah diperlukan oleh orang-orang Muslim hal
tersebut perlu adanya karena dengan jiwa yang kuat maka kita akan menjadi
muslim yang kuat. Didalam bidang sosial, dapat kita ambil pelajaran bagi
peradaban Islam yakni keberadaan orang muslim dengan non-muslim itu sama, dalam
artian kita saling menghargai dengan tidak menganggap remeh ataupun melecehkan
agama lain. Contohnya kalau didalam makalah adanya pembedaan kelas masyarakat
antara arab dan non-Arab dan contoh didalam kehidupan kita yakni dengan
mengambil hikmah kejadian pelecehann agama Islam yang dialkukan oleh orang
non-islam. Dalam bidang politik,kita bisa mengambil contoh ketika masa jayanya
Umayyah dan keruntuhannya, dimasa jayanya kita bisa meniru dengan kinerja bagus
yang dilakukan Muawiyyah dan di masa kehancurannya kita bisa mengambil pelajaran
dari buruknya korupsi akan mengakibatkan kehancuran negeri.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Daulah Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyyah yang
menang diplomasi di Siffin dan juga sebagai akibat terbunuhnya Khalifah Ali ibn
Abi Thalib. Namun tidak hanya itu, ada dasar lain yang menjadikan daulah Bani
Umaayyah itu lahir. Yakni dukungan yang kuat dari rakyat suriah dan dari
keluarga Bani Umayyah sendiri. Mereka dengan kelompok bangsawan kaya makkah
dari keturunan Bani Umayyah berada sepenuhnya di belakang Muawiyyah untuk
mendukungnya. Dengan sumber kekuatan yang tiada habisnya baik itu kekuatan
tenaga manusia ataupun kekayaan, dan juga negeri suriah yang terkenal makmur
yang menyimpan sumber alam yang berlimpah tentunya sangat membantu Muawiyyah.
Salah satu kemajuan yang paling menonjol pada masa
pemerintahan dinasti Bani Umayyah adalah kemajuan dalam system militer. Selama
peperangan melawan kakuatan musuh, pasukan arab banyak mengambil pelajaran dari
cara-cara teknik bertempur kemudian mereka memadukannya dengan system dan
teknik pertahanan yang selama itu mereka miliki, dengan perpaduan system
pertahanan ini akhirnya kekuatan pertahanan dan militer Dinasti Bani Umayyah
mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dengan kemajuan-kemajuan
dalam system ini akhirnya para penguasa dinasti Bani Umayyah mampu melebarkan
sayap kekuasaannya hingga ke Eropa.
B. Saran
Demikianlah
isi dari makalah kami, yang menurut kami
telah kami susun secara sistematis agar pembaca mudah untuk memahaminya.
Berbicara mengenai sejarah, maka sejarah merupakan ilmu yang tidak akan pernah
ada habisnya. Ingatlah, orang yang cerdas adalah orang yang belajar dari
sejarah.
Sering kali
kita lupa bahwa “meskipun” berkisah mengenai masa lampau, tapi sejarah begitu
penting bagi perjalanan suatu bangsa. Melalui sejarah, kita belajar untuk
menghargai perjuangan para pendahulu kita, belajar menghargai tetes darah dan
keringat mereka untuk apa yang kita nikmati saat ini. Lewat sejarah kita juga
belajar dari pengalaman masa lalu, dan menjadikannya sebagai modal berharga
untuk melangkah di masa depan
Islam
merupakan agama yang besar dengan perjalanan sejarah yang panjang. maka dari
itu, marilah kita menggali lebih jauh lagi ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
sejarah Islamiah. Demi menguatkan keteguhan dan rasa kebanggaan hati kita
terhadap agama Islam yang kita peluk ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Shaban, 1993,
Sejarah Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Thohir, Ajid.
2004. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Mufrodi, Ali.
1997. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Jakarta:Logos
Sunanto,
Musyrifah. 2007, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Jakarta:
Kencana
Watt,
Montgomerry. 1990, Kejayaan Islam: Kajian kritis dari Tokoh Orientalis.
Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya
http: Sejarah
Peradaban Islam/bani umayyah.com/Diakses Pada tanggal 10 April 2015
www.akhmadrowi.blogspot,com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !