Headlines News :
.
Home » , , , » PENGARUH PERADABAN ARAB TERHADAP PERADABAN ISLAM (Nur Kholid FAI-Unisfat 2015)

PENGARUH PERADABAN ARAB TERHADAP PERADABAN ISLAM (Nur Kholid FAI-Unisfat 2015)

Written By Unknown on Senin, 20 April 2015 | 19.12

www.akhmadrowi.blogspot.com




PENGARUH PERADABAN ARAB
TERHADAP PERADABAN ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Sejarah Peradaban Islam


Dosen Pengampu: Drs. H. AKHMAD ROWI, M.H










Disusn Oleh :
Nur kholid
Nim : C.14.12.0021



FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIFERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK
TAHUN AKADEMIK 2015






KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya ucapkan kepada Allah swt yang mana telah memberikan rahmat dan hidayahnya yang luar biasa kepada saya sehinga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta salam saya panjatkan kepada Nabi Muhammad Saw yang mana kita tunggu-tunggu sya’faatnya di hari akhir nanti.
Dan tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Akhmad Rowi,  SH selaku dosen mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam Yang telah memberikan bimbinganya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan semaksimal mungkin, walaupun saya tahu bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna, karena sesungguhnya manusia itu tiada yang sempurna dalam segala hal.
Demikian tugas ini saya buat, semoga ini bisa menjadi refensi ilmu bagi para pembaca khususnya bagi saya sendiri. A’min


Demak, 31 Maret 2015
          Penulis


          Nur Kolid












BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Islam, Arab, dan Quraisy merupakan tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan ketika kita membahas tentang sejarah peradaban Islam. Ketiga komponen tersebut merupakan unsur utama yang saling melengkapi. Kita tidak dapat membahas sejarah peradaban Islam tanpa mengetahui Islam itu sendiri. Peradaban merupakan pohon besar yang akarnya kokoh menancap di bumi dan di atas bumi itu terdapat bangsa Arab Islam Qurais, sementara di langit pohon itu menjulang memancarkan cahaya peradaban Arab Islam Qurais. Beberapa abad sebelum munculnya Islam, kekacauan dan keruntuhan telah menimpa semua peradaban besar.
Sebuah peradaban manusia tidak hadir begitu saja dalam ruang kehidupan Ketika Islam sebagai agama yang agung muncul dengan membawa benih-benih peradaban yang besar dan secara terang-terangan menghimbau untuk mempelajari ilmu dan menjadikannya sebagai jalan utama dalam kehidupan, Proses pergantian peradaban tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena pondasi bangunan dari peradaban lama seperti struktur sosial, pola interaksi, nilai, norma, adat istiadat dan tradisi telah berakar kuat pada setiap generasi dalam lipatan masa yang tidak terhitung lamanya. maka para pecinta ilmu mulai mempelajari warisan peradaban yang telah ada sebelumnya. Warisan peradaban yang Orang-orang Arab adalah bangsa yang sadar dan berperilaku baik sehingga mereka tidak mengklaim karya bangsa lain dan mengaku-ngaku sebagai karyanya sendiri, melainkan mereka tetap mengatakan sebagai karya pemilik yang sebenarnya. Kemudian setelah itu, mereka secara bertahap mempelajarinya, mengadakan riset, dan menciptakan berbagai penemuan sehingga ilmu mereka bertambah dan mencapai puncak kejayaannya sepanjang sejarah peradaban. Bahkan tidak separuh pun dari nilai peradaban itu dapat tertandingi oleh peradaban lain yang telah ada sebelumnya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa peradaban Islam itu?
2.      Apa pengaruh peradaban Arab terhadap Peradaban Islam?





BABII
PEMBAHASAN
A.    Peradaban Islam
Peradaban islam merupakan peradaban yang besar, peradaban ini di Barat disebut dengan nama "The Islamic Civilization" atau peradaban Islam, terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-Islamiyah. . Kata Arab ini sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan Kebudayaan Islam. “Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang, kedua istilah itu dibedakan. Kedubayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama), dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi.[1][1]
Akan tetapi kita selamanya lebih mengutamakan untuk menamakannya sebagai peradaban Arab dan Islam. Disebut peradaban Arab, karena pertama kali peradaban ini muncul di kalangan bangsa Arab, sekalipun kemudian meluas dan dikembangkan oleh generasi Islam selain bangsa Arab, baik melalui transfer ilmu, kesamaan tipologi dan standar, maupun bahasa dan tulisannya.
Sedangkan penyebutannya sebagai peradaban Islam, karena Islam sebagai penggagasnya dan selamanya akan menjadi kekuatan yang menggerakkannya dengan ajaran-ajarannya yang kekal.
Landasan “peradaban Islam” adalah “kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya, sementara landasan “kebudayaan Islam” adalah agama. Jadi, dalam Islam, tidak seperti masyarakat yang menganut agama “bumi” (nonsamawi), agama bukanlah kebudayaan tetapi dapat melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Tuhan.[2][2]



Firman Allah yang artinya "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri." (Fushshilat: 53). Demikian juga dengan hadist Nabi SAW "Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat."Dan, "Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina."
             Di sisi lain, peradaban ini disebut peradaban Arab karena sebagian tokoh terbesarnya seperti; Hunain bin Ishaq, Yohana bin Masawih, Nabit bin Qarrah, dan Ali bin Abbas Al-Majusi mereka adalah orang-orang Arab akan tetapi non-muslim. Sedangkan disebut peradaban Islam, karena sebagian tokohnya yang terbesar seperti; Ibnu Sina, Al-Biruni, Abu Bakar Ar-Razi, dan Al Khawarizmi mereka adalah orang-orang muslim, akan tetapi bukan orang Arab. Dengan demikian penyebutan peradaban ini dengan sebutan peradaban Arab dan Islam merupakan suatu penyebutan yang komprehensif dan membuat kita tidak mengingkari keutamaan orang-orang non-Arab atau non-muslim.
B.     Pengaruh Peradaban Arab terhadap Peradaban Islam.
Urgensi pemisahan pengaruh budaya Arab terhadap Islam, disebabkan adanya kecenderungan untuk mencampuradukkan antara ajaran agama dengan budaya. Sehingga ajaran-ajaran yang sifatnya partikular telah mengalami proses universalisasi yang luar biasa. Bahkan tidak jarang hal-hal yang merupakan fakta alamiah atau sosiologis telah dinaikkan menjadi fakta agama.
mencontohkan tentang praktek qailulah atau kebiasaan tidur siang Nabi menjelang dzuhur. Praktek tidur seperti itu sering dipahami sebagai ajaran agama. “Padahal jika ditelusuri kebiasaan seperti itu lebih dipengaruhi oleh unsur geografis Arab yang cuacanya panas. Sehingga pada siang hari orang harus beristirahat dari aktifitasnya yang melelahkan. Kebiasaan demikian itu oleh masyarakat non Arab di adopsi sebagai bagian dari ajaran agama yang harus diikuti dan diteladani. “Bukan hanya sebatas itu”.
kecenderungan Arabisme sekarang ini telah masuk dalam regulasi Undang-Undang. Kecenderungan ini bukan saja akan mereduksi Islam menjadi hanya berwajah Arab, tapi juga akan menutup kemungkinan untuk mengakomodir masuknya budaya-budaya lain dalam pemahaman agama..





Meskipun Arabisme harus dipisahkan dari Islam, budaya dan peradaban Arab tetap harus diapresiasi. ada dua wajah Arab, pertama adalah Arab yang tertutup dan membenci budaya selain Arab serta menganggapnya rendah. Inilah yang ia sebut sebagai Arab xenophobic. Kedua, adalah Arab sebagai sebuah peradaban yang terbuka dan tidak membenci unsur lain di luar Arab. Sebagai orang yang lama mengenyam pendidikan di bangku pesantren, Ulil sangat tertarik dengan bahasa Arab. Menurutnya bahasa Arab saat ini adalah satu-satunya bahasa kuno yang mampu bertahan dan hidup. Bukan hanya itu, bahasa Arab juga mampu berkembang cukup pesat, tapi tetap tidak menyimpang jauh dari akarnya. Hal ini bisa dilihat dari bahasa Alquran dan bahasa Arab dalam literatur klasik yang masih tetap bisa dipahami oleh masyarakat modern. “Bahasa Arab juga mengandung kelenturan luar biasa”, papar Ulil dengan nada takjub. Oleh karena itu pemisahan Islam dari Arabisme, bagi Ulil hanya dilakukan terhadap Arab yang xenophobic.“Apa yang tersisa dalam Islam bila harus dilucuti dari pengaruh Arabisme





















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Peradaban islam merupakan peradaban yang besar,terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-Islamiyah. . Kata Arab ini sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan Kebudayaan Islam. “Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah.  peradaban ini di Barat disebut dengan nama "The Islamic Civilization" atau peradaban Islam. Disebut sebagai peradaban Islam, karena Islam sebagai penggagasnya dan selamanya akan menjadi kekuatan yang menggerakkannya dengan ajaran-ajarannya yang kekal
Pengaruh Arabisme terhadap Islam muncul ketika terjadi proses sofistikasi Alquran di tangan penafsir. Di samping itu dalam beberapa praktek ritual ibadah juga nampak ada upaya pembingkaian dengan nuansa Arab
Meskipun Arabisme harus dipisahkan dari Islam, akam tetapi budaya dan peradaban Arab tetap harus diapresiasi. ada dua wajah Arab, pertama adalah Arab yang tertutup dan membenci budaya selain Arab serta menganggapnya rendah. Inilah yang ia sebut sebagai Arab xenophobic. Kedua, adalah Arab sebagai sebuah peradaban yang terbuka dan tidak membenci unsur lain di luar Arab. Sebagai orang yang lama mengenyam pendidikan di bangku pesantren.
B.        Penutup
Alhamdulillah puji syukur, penulis haturkan kepada Allah swt yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Allah swt paling tahu akan segala kebenaran, penulis menyadari kemampuan yang penulis miliki sangat terbatas, maka dalam penyusunannya jauh dari sempurna, penulis banyak kelemahan dan kekurangan, mohon kritik dan sarannya.
Semoga Allah selalu memberi rahmat dan karunianya kepada hambanya, Amin.

DAFTAR PUSTAKA
  1. www.Pengaruh peradaban arab terhadap peradaban Islam.com
  2. www.peradaban Islam.com
3.      Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. (Jakarta: Rajawali Pers, 2010).








Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AKHMAD ROWI - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tonitok