Headlines News :
.
Home » » Kesatuan Filsafat (Umi Sayakti FAI Unisfat Demak)

Kesatuan Filsafat (Umi Sayakti FAI Unisfat Demak)

Written By Unknown on Selasa, 12 November 2013 | 17.46

http://www.akhmadrowi.blogspot.com MAKALAH FILSAFAT TENTANG KESATUAN FILSAFAT SEMESTER III Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Islam Dosen Pengampu Bapak Drs. H. Akhmad Rowi,M.H
Disusun oeh; Nama : Umi Sayakti NIM : C.1.4.12.0032 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat memiliki hubugan yang sangat erat dengan logika atau daya pikir manusia. Siapapun boleh berfilsafat. Filsafat . Banyak orang yang menganggap bahwa filsafat adalah ilmu yang sangat membingungkan , semakin lama mempelajari f banyilsafat orang akan semakin bingung. Sebenarnya di dalam filsafat itu sendiri memuat banyak pertanyaan lebih jauh lebih mendalam sesuai dengan pengalaman realitas sehari-hari. Maka dengan berfilsafat kita bisa memberikan penelasan yang mutlak dan mendalam. M.Amin Abdullah memiliki pandangan bahwa semua ilmu yang disusun , dikonsep, ditulis secara sistematis, kemudian dikomunikasikan, diajarkan, dan disebarluaskan baik lewat lisan maupun tulisan tidak mungkin lepas dari paradigma kefilsafatan. Dengan demikian filsafat memilikii tugas untuk mengintegrasikan ilmu-ilmu lain yang dapat memberikan pemahaman dan kebijaksanaan atau kearifan hidup. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang kesatuan filsafat yang secara otomatis kita harus mengetahui dulu apa pengertian dari filsafat beserta ciri-cirinya. Sehingga kita mampu mengintegrasikan filsafat dengan ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan filsafat itu sendiri dan bisa menawab kebingungan yang kita alami selama mempelaari filsafat. B. Rumusan Masalah Dari penelasan diatas penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian filsafat? 2. Apa saa ciri-ciri dari filsafat? 3. Apa pengertian dari kesatuan filsafat? BAB II PEMBAHASAN 1) Pengertian Filsafat Filsafat sering kita dengar, namun pengertiannya belum tentu sesuai dengan arti yang sebenarnya. Pengertian filsafat antara satu tokoh dengan tokoh yang lainpun tidak sama. Sebagaimana arti filsafat yang kita ketahui adalah suatu pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu seperti filsafat pancasila dan filsafat islam. Filsafat sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia, yang kemudian orang menyebutnya dengan filsafat. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution kata filsafat dari bahasa Yunani yaitu philein dan sophos yang artinya cinta dan hikmah (wisdom). Ada juga yang berpendapat bahwa filsafat berasal dari bahasa Arab yakni dari kata falsafah, dan masih banyak lagi pengertian-pengertian yangn lain. Dari pengertian filsafat secara etimologi, maka filsafah mengandung arti: 1) Pengetahuan tentang hikmah 2) Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar 3) Mencari kebenaran 4) Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas.[2] Adanya pengertian yang bermacam-macam tersebut maka terdapat pengertian lain yaitu: الفلسفة : الحكمة التّأنق فى المسا ئل العلمية وتفنن فيها علم الاشياء بمبادئها وعللها الاولى Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya. 2) Ciri-ciri filsafat  Konseptual : aktivitas berfilsafat tidak membatasi diri pada data-data empiris yang konkret. Filsafat membutuhkan daya abstraksi yang tinggi agar tiba pada konsep-konsep universal tentang realitas. (butuh daya imajinasi dan kekuatan abstraksi yang tinggi)  Koheren : konsep-konsep yang diciptakan dalam pemikiran filsafat haruslah runtut, mempunyai pertalian satu dengan yang lain. Konsep-konsep tidak bertabrakan satu thadap yang lain atau saling bertentangan secara tidak masuk akal  Logis dan sistematis logis berarti benar menurut penalaran akal sehat dan tidak mengandung kontradiksi. Sistematis berarti konsep-konsep koheren itu membentuk satu kesatuan integratif.  Komprehensif : semua konsep-konsep yang koheren, logis, dan sistematis berkumpul menjadi satu keseluruhan pengalaman tentang realitas dan manusia. 3) Pengertian Kesatuan Filsafat Kata kesatuan berasal dari kata dasar satu yang mendapatkan imbuhan ke-an yang berarti bersatunya beberapa unsur. Filsafat sendiri adalah pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu. Jadi kesatuan filsafat adalah bersatunya pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar tertentu. Seperti yang telah kita ketahui bahwa filsafat dapat ditinjau dari tinjauan ontology, epistemology, aksiologi dan sebagainya. Ketika filsafat-filsafat itu digabungkan akan menjadi sebuah produk yang dapat menjadi sebuah pandangan hidup atau tujuan hidup dari sekelompok orang atau golongan Contoh kesatuan filsafat: Contoh yang dapat kita ketahui bersama dari kesatuan filsafat siantaranya filsafat pancasila, filsafat pendidikan, dan filsafat Islam. Filsafat-filsafat tersebut tidak hanya terdiri dari satu pandangan hidup atau satu unsur filsafat saja , namun gabungan dari beberapa unsur filsafat. Sebagai kesatuan filsafat pancasila mempunyai isi yang abstrak umum dan universal. Yang dimaksud disini adalah pancasila sebagai filsafat yang secara operasional telah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, melainkan sebagai pengertian pokok yang dipergunakan untuk merumuskan masing-masing silanya BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari makalah diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Filsafat dapat diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. b) Filsafat dapat ditinjau dari antology, epistimology, dan aksiology yang dapay digabungkan menjadi sebuah produk yang dapat menjadi sebuah pandangan hidup atau tuuan hidup dari sekelompok orang atau golongan. c) Di dalam berfilsafat kita harus konseptual, koheren, logis dan sistematis, dan komprehensif. B. Saran Setelah membahas makalah diatas penulis berharap kita mampu memiliki pandangan-pandangan tentang apa saja termasuk kompleksitas, mendiskusikan, dan menguji keahlian dan akuntabilitas pemikiran serta gagasan-gagasan yang bisa dipertaggungjawabkansecara ilmiah dan intelektual. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Harold H. Titus. (1984). Persoalan-persoalan Filsafat Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Indeks. Jakarta 2008 http://www.akhmadrowi.blogspot.com 1.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AKHMAD ROWI - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tonitok