Headlines News :
.
Home » » Teori Kenabian (Sudarto FAI Unisfat Demak)

Teori Kenabian (Sudarto FAI Unisfat Demak)

Written By Unknown on Jumat, 15 November 2013 | 04.17

TEORI KENABIAN Diajukan guna memenuhi tugas Mata kuliah : Filsafat Islam Dosen Pengampu : Drs. H. Akhmad Rowi,MH Nama : Sudarto Semester : 3 ( Tiga ) FAKULTAS AGAMA ISLAM UNISFAT DEMAK TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Teori kenabian dalam agama Islam telah menjadi perdebatan sengit yang belum berhenti hingga sa’at ini. Sayangnya, perhatian umat Islam dalam tema ini tidak terlalu besar. Salah satu tokoh Islam klasik yang menaruh perhatian besar atas teori kenabian ini adalah Ibnu Sina, dalam sejarah Islam,perdebatan tentang wacana kenabian diwakili dua kubu. Kubu pertama adalah kaun ortodoks yang di representasikan oleh para teolog sunni. Dalam pandangan kelompok ini, Nabi atau kenabian merupakan sebuah anugrah dari Tuhan kepada manusia. Oleh karenanya, gelar kenabian bisa diberikan kepada siapa saja. Pendapat ini berbeda dari pendapat kelompok kedua, yakni kaum heterodoks yang diwakili para ahli filsafat. Mereka menyatakan bahwa kenabian sesungguhnya merupakan keniscayaan dalam kehidupan ini. Menurut Ibnu Sina, bahwa Nabi intinya adalah seorang yang kognitifnya mencapai akal aktif,yakni malaikat Jibril. Hakikat akal aktif itu sesungguhnya adalah batasan antara dimensi ketuhanan dan kemanusiaan. “pendeknya seorang Nabi adalah orang yang mampu berkomunikasi bukan saja dengan Tuhan tetapi juga kepada manusia. Sebab, bagi Ibnu Sina,tugas kenabian sesungguhnya juga memerankan fungsi politik,dalam arti mampu menuntun manusia untuk mengetahui hukum baik buruk dan memberikan teladan kepada mereka untuk melaksanakannya. Perbedaan cara pandang dua kelompok diatas terhadap kenabian, berimplikasi pada perlakuan mereka terhadap Nabi dan ajaran-ajarannya. Bagi kelompok ortodoks, ajaran kenabian adalah ajaran yang suci dan mutlak kebenarannya. Karena semuanya bersumber wahyu Tuhan. Sementara dari kelompok kedua ajaran kenabian adalah ajaran manusia biasa saja. Ia punya nilai kebenaran, tapi juga dimungkinkan adanya kekurangan. Karena meski sumber kenabian itu mempunyai hubungan dengan yang Di atas, yaitu Tuhan, tetapi ia sebenarnya juga bersumber dari bawah, yakni masyarakat. Sejarah dengan pandangan kaum heterodoks adalah pandangan Fazlur Rahman yang mengatakan bahwa Nabi sesungguhnya bukanlah tukang pos yang hanya menyampaikan pesan. Sebaliknya,dalam menyampaikan wahyu, Nabi juga turut intervensi. BAB II PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN FILSAFAT Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompo orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang di cita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 2. FILSAFAT KENABIAN DAN KERASULAN Kata Nabi berasal dari kata kerja (fi’il) bahasa arab nabba’a yanabbi’u yang berarti memberi kabar. Kata Nabi dipetik dari kata nabiyyun dalam bahasa arab yang kedudukan segala kata benda pelaku perbuatan (isim fa’il) yang berarti orang yang membawa kabar atau berita. Dari kata nabi yang bermakna harfiyah sebagai pembawa berita ini kemudian digunakan dalam istilah agama sehingga nabi berarti orang yang diutus Tuhan untuk menyampaikan berita dari Tuhan untuk manusia. Kenabian menurut Ibnu Sina merupakan jiwa (roh) yang tinggi. Nbi merupakan manusia pilihan yang memiliki kelebihan dari manusia lainnya. Memiliki tujuan untuk mengajak manusia untuk meninggalkan kemusrikan, menetapkan peraturan untuk kebahagiaan untuk manusia,mengantar manusia untuk memahami sistem kebaikan. Walaupun nabi dan rasul halnya manusia biasa, akan tetapi ia mempunyai keistimewaan karena ia memperoleh akal tertinggi dari Tuhan yang disebut al-hadas. Al-hadas ini mempunyai daya yang suci yang disebut al-quwwah al-qudsiyah. Adapun yang dimaksud al- hadas dalam penerian filosofis ialah pancaran ilahi yang diperoleh para nabi dan rasul itu sendiri. ( al-hidayah li ibn sina’,292,299,293,294). Daya inilah yang membedakan nabi dan rasul dari manusia yang lainnya. Suatu daya yang istimewa dan hanya diperoleh nabi dan rasul. Karena daya ini pula nabi dan rasul dapat menerima wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umat manusia dan agar mereka bertindak dan berbuat sesuai dengan wahyu itu. Dalam filsafat kenabian dipahami bahwa nabi dan rasul hanya menyampaikan perintah Allah secara umum dan membawa berita yang belum pernah didengar dan dilihat. Perintah beribadah kepada Allah bertujuan agar manusia mampu melepaskan dirinya dari keterikatan dunia materi, berpaling dari selain Allah dengan iman kuat,memahami kewajiban dengan mengikuti hikmah ilahiyah dalam pengutusan seorang nabi dan rasul. Sehingga berakhir menjadi suatu kekuatan pendorong untuk mencapai kebahagiaan sesudah roh terpisah dengan tubuh. 3. ARGUMEN ADANYA NABI DAN RASUL Argumen tentang kemestian adanya nabi dan rasul yang logis, rasional dan menggunakan argumen empiris historis dikemukakan oleh al-jurjawi dan hikmat al-tasri’ wa falsafatu. Argumen tersebut adalah sebagai berikut : Secara naluriah, manusia dapat mengetahui sebagian perbuatan yang baik dan yang buruk dengan akalnya . daya akal manusia belum cukup untuk mengetahui cara yang dapat menunjukkan jalan menuju keselamatan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, manusia memerlukan seorang manusia yang diutus Tuhanyang menyampaikan syari’at-Nya agar manusia dapat mencapai keselamatan tanpa melewati perbuatan dan jalan yang membahayakannya. Kehadiran nabi dan rasul merupakan kebutuhan primer manusia karena akal tidak dapat memenuhinya. Nabi dan rasul mengemban enam tugas utama yaitu : 1. Memberikan petunjuk kepada manusia agar manusia mengetahui Allah (ma’rifatullah). Menyampaikan sifat-sifat Allah yang dapat memudahkan manusia memahami ke Maha Esaan-Nya, dengan cara yang paling mudah. 2. Menyampaikan berita bahwasanya Allah mengancam manusia yang tidak taat kepada-Nya dan memberikan kabar gembira bagi mereka yang menaati-Nya. 3. Mengajarkan akhlak yang mulia kepada manusia yang berguna bagi diri manusia itu sendiri dan bagi sesamanya, seperti sifat jujur, tidak berdusta, dermawan dan sebagaiya. 4. Mengajarkan tata cara mengagungkan Allah serta menunaikan kewajiban yang dibebankan Allah kepada manusia, dan beribadah kepada-Nya dalam berbagai bentuknya secara sempurna. 5. Menetapkan ketentuan-ketentuan hukum (hudud) dan kaidah-kaidah yang harus dipatuhi seseorang dalam hubungannya dengan sesamanya, seperti ketentuan hukum berzina,pembunuhan dan sebagainya. ketentuan tersebut bertujuan untuk menegakkan keadilan yang dapat menjamin keamanan negri dan penduduknya. Dalam hubungannya dengan tugas tersebut, nabi dan rasul berfungsi sebagai hakim atau pembuat hukum. 6. Menjelaskan cara-cara yang benar apa yang mesti ditempuh manusia dalam kehidupan duniawinya, seperti keharusan aktif bekerja, dan melaksanakan berbagai bentuk kewajiban. Berdasarkan tugas-tugas nabi dan rasul diatas, dapatlah dinyatakan bahwa agama islam adalah agama bagi seluruh umat manusia. Islam menjamin kebahagiaan hidup mereka yang menganutnya, dan melaksanakan ajaran itu sepenuh-penuhnya. Kedudukan rasul bagi manusia bagaikan kedudukan akal dan hati nurani bagi manusia yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, atau mana yang benar dan mana yang salah. Bila manusia salah membadakan mana yang baik dan mana yang buruk,atau mana yang benar dan mana yang salah, maka itu terjadi karena ketidak pedulian manusia terhadap penggunaan akal dan kalbunya yang kemudian dikuasailah dirinya itu dengan kebencian, dan permusuhan. Oleh karena itu, terjadilah kekacauan, kesesatan, fanatisme mazhab dan kelompok. Semua itu terjadi bukan karena agama, melainkan karena agama tidak dilaksanakan dengan benar sebagai akibat kesalahan dalam pemahaman dan penghayatannya. 4. FILSAFAT (HIKMAH) KERASULAN MUHAMMAD SAW Umat manusia ada didalam lembah kegelapan manakala Muhammad dilahirkan. Ketika lahir kerasulan Muhammad, ada dua kerajaan besar yang menguasai sebagian besar umat manusia yaitu kerajaan Romawi menguasai sebagian besar bangsa-bangsa barat. Kerajaan persia menguasai sebagian bangsa timur. Dua kerajaan tersebut dikuasai oleh para pemimpin yang suka menumpuk kehormatan dan kekayaan material. Sementara rakyatnya dibiarkan dalam kesengsaraanya dan kezaliman. Bangsa arab saat itu berada dibawah salah satu dari dua kerajaan besar dunia pada zamannya itu. Namun mereka selalu dalam persengketaan antar kelompok. Pembunuhan dan perampokanpun merajalela dimana-mana bahkan siapa yang dapat melakukan pembunuhan dan perampokan, dia akan dijadikan simbol kebanggaan oleh kelompoknya. Anak gadis dianggap pembawa malapetaka maka sehingga mereka dibunuh dengan alasan khawatir mereka akan berbuat zina dikemudian hari dan mempermalukan keluarganya. Kehidupan keagamaan dan kepercayaan bangsa arab dikala itu masih terdiri atas berbagai macam kepercayaan dan faham aliran, ada aliran yang menyembah hewan, batu,api bintang-bintang dilangit, dan sebagainya. Sisa-sisa agama tauhid yang dibawakan oleh para nabi terdahulu tinggal sedikit jumlahnya. Bahkan dikalangan penganut agama tauhid itupun telah diresapi oleh berbagai perubahan dan penambahan disana sini. Berbagai bentuk bid’ah pun tumbuh subur dan terjadilah peperangan yang ditimbulkan karena masing-masing mempertahankan faham kepercayaannya. Dalam situasi seperti terlukiskan diatas itulah nabi Muhammad diutus Allah ia berasal dari kelompok suku bangsa arab yang terpandang dan paling dihormati pada zamannya. Sejarah membuktikan bahwa kelahiran nabi Muhammad membawa kedamaian dan kemajuan umat manusia pada zamannya serta mengilhami kedamaian dan kemajuan umat manusia dalam berbagai bidang kehidupan umat manusia. Rekontruksi sejarah mejelaskan kepada kita bahwa pertemuan kedua dari abad pertengahan masehi jalan dagang timur-barat telah berpindah dari jalur teluk persia-Eufrat diutara dan laut merah perlembahan Nil diselatan, kejalur baru yaman-Hizaz-Syira. Peperangan yang senantiasa terjadi antara kerajaan romawi (Bizantium) dan persia telah membuat jalan utara tidak lagi aman dan tidak menguntungkan bagi keamanan. BAB III KESIMPULAN 1. Dalam filsafat kenabian dipahami bahwa Nabi dan rasul hanya menyampaikan perintah Allah secara umum dan membawa berita yang belum pernah didengar dan dilihat . perintah beribadah kepada Allah betujuan agar manusia mampu melepaskan dirinya dari keterikatan dunia materi, berpaling dari selain Allah dengan iman kuat, memahami kewajiban dengan mengikuti hikmah ilahiyah dalam pengutusan seorang nabi dan rasul. Sehingga berakhir menjadi suatu kekuatan pendorong untuk mencapai kebahagiaan sesudah roh terpisah dengan tubuh. 2. Kedudukan rasul bagi manusia bagaikan kedudukan akal dan hati nurani bagi manusia yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, atau mana yang benar dan mana yang salah. 3. Nabi muhammad diutus Allah ia berasal dari kelompok suku bangsa Arab yang terpandang dan paling dihormati pada zamannya. Sejarah membuktikan bahwa kelahiran nabi Muhammad membawa kedamaian dan kemajuan umat manusia pada zamannya serta mengilhami kedamaian dan kemajuan umat manusia dalam berbagai bidang kehidupan umat manusia. DAFTAR PUSTAKA Ali Ahmad al-Jurjawi,Hikmah al-Tasyri’wa Falsafatuh, Mesir, Da’r al-Fikr (T.th.). Asqalani, Fath al-Ba’riyy Al-Asy’ariy, Abu al-Hasan, Maqa’la al-Isla’miyyi\i’n Lili Rasyidi, Dr.,Filsafat Hukum., Apakah hukum itu ?, Bandung, Remadja Karya CV.,1984 Abu Bakar Atjeh, Prof. Dr. Syi’ah, Rasionalisme Dalam Islam
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AKHMAD ROWI - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tonitok