Headlines News :
.
Home » , , » TEORI AKAL (NURUL HIDAYAH)

TEORI AKAL (NURUL HIDAYAH)

Written By Unknown on Rabu, 02 Oktober 2013 | 20.26


TEORI AKAL

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Islam
Dosen Pengampu  :
Drs. H. Akhmad Rowi, M.H


Disusun oleh  ;

NURUL HIDAYAH
NIM  : C.1.4.11.0076

 FAKULTAS AGAMA ISLAM ( FAI )
UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK ( UNISFAT )

TEORI AKAL

I.    PENDAHULUAN

Sebelum sampai kepada pengertian konsep al-aql secara utuh, dalam kehidupan atau percakapan sehari - hari terdapat suatu fenomena tentang otak dan akal ibarat dua sisi dari mata uang logam, sulit dipisahkan baik kata maupun makna - ada keterikatan dan keterkaitan kuat diantara keduanya sehingga perlu dijelaskan. 
Otak adalah organ  tubuh  manusia yang posisinya ditempatkan Allah secara terhormat dibagian atas tubuh manusia dan terlindungi dengan  kokoh di bagian dalam tengkorak (batok) kepala. Posisi otak ini merupakan simbol yang  menunjukkan bahwa manusia  lebih mulia terhadap makhluk ciptaan Allah lainnya, misalnya hewan yang lokasi dan posisi otaknya sejajar dengan bagian tubuh terhina dan tempat  meyimpan dan mengeluarkan  kotorannya  perut dan dubur atau tumbuhan yang tidak mempunyai otak dan tidak diketahui dimana posisi otaknya jika ada.
Bagian tubuh yang  paling  ambigu yang  masih  menyelimuti tubuh manusia adalah Otak karena ia merupakan tempat berfikir yang berkaitan  dengan roh atau jiwa, sedangkan roh atau jiwa  itu merupakan sesuatu yang ambigu.[1]  Maka  tidak  heran, jika ada yang  menyamakan makna antara otak dan akal, begitu juga yang membedakannya. Harun Nasution termasuk orang yang membedakan, dan menyatakan  bahwa akal dalam pengertian Islam bukanlah otak, melainkan daya berfikir yang terdapat dalam jiwa manusia daya sebagaimana digambarkan Al Quran, memperoleh pengetahuan dengan  memperhatikan alam sekitarnya .[2]

II.PEMBAHASAN
A.  Terminologi akal
Akal adalah suatu organ otak  yang  bekerja atau berfungsi sesuai dengan apa yang di inginkan oleh organ tubuh  manusia, sehingga bisa untuk  berpikir dan menyimpan daya ingat yang  kuat. Sedangkan Orang yang  tidak berotak adalah orang  yang tidak menggunakan otaknya berfungsi atau berpikir. Otak yang berfungsi disebut akal inilah yang  membedakan manusia dengan binatang melata, dan manusia dengan manusia.
Allah SWT  berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfaal ayat : 22.
 ¨bÎ) §ŽŸ° Éb>!#ur£9$# yZÏã «!$# MÁ9$# ãNõ3ç6ø9$# šúïÏ%©!$# Ÿw tbqè=É)÷ètƒ ÇËËÈ  
“Sesungguhnya, seburuk-buruk makhluk melata di sisi Allah ialah mereka ( manusia ) yang tuli dan bisu, yang tidak menggunakan akalnya ( QS.Al-Anfaal : 22 )”[3]

Untuk mengetahui pengertian akal dan otak ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau ilmuwan sebagai berikut :
1.      Ibnu Sina (980-1037), mengatakan  bahwa  Tuhan  itu  adalah Al-Aqlu (akal). Ia memikirkan diri-Nya  lalu  memikirkan sesuatu diluar dirinya  menyebabkan timbulnya akal lain yang dinamakan akal yang  pertama. Akal yang  pertama ini berpikir pula dan mengeluarkan akal kedua dan seterusnya.[4]
Akal sendiri tetap (permanen), sebab dia terasing (Mufarid) dari benda falak. Sebaliknya jika nafs berhubungan langsung dengan benda falak suatu akal itu ada suatu hal yang dinamakan Al-Khair(kebaikan) dan kebaikan inilah yang menjadikan tujuan falak untuk mencapai kesempurnaan dirinya.[5]
2.      Al-Farabi mengatakan bahwa akal mempunyai tiga tingkat yaitu Al-Hayulani(materi), Al-Fi’l(aktuil), Al-Mustafad(adeptus aquired). Akal pada tingkat terakhir inilah yang dapat menerima pancaran yang dikirim tuhan melalui akal-akal tersebut.[6]
3.      Ibnu Khaldu mengatakan : bahwa Allah membedakan manusia dan lain-lain hewan dengan  kesanggupan berpikir, sumber  dari  segala  kesempurnaan, dan puncak dari segala kemuliaan dan ketinggian di atas lain-lain  makhluk. Sebabnya  ialah  kesadaran dalam diri tentang yang terjadi di luar dirinya, hanyalah ada pada hewan saja, tidak terdapat pada lain- lain barang ( yang makhluk). Sebab hewan menyadari akan apa yang ada di luar darinya dengan perantaraan panca indra (pendengaran, penglihatan, pembauan, perasaan lidah dan penyentuhan) yang diberikan Allah kepadanya.
Sedangkan  manusia memahami ini dengan  kekuatan  memahami apa yang ada di luar dirinya dengan perantaraan pikirannya yang ada di balik panca indranya. Pikiran bekerja dengan perantaraan kekuatan yang ada di tengah-tengah otak yang memberi kesanggupan kepadanya menangkap bayangan benda-benda yang biasa diterima oleh panca indra,  dan mengembalikan benda-benda itu dalam ingatannya sambil meringkasnya  lagi  bayangan-bayangan lain dari bayangan benda-benda itu. Refleksi terdiri dari penjamahan  bayangan-bayangan  ini (dibalik perasaan) oleh AKAL, yang memecah atau menghimpun bayangan-bayangan itu (untuk membentuk bayangan-bayangan lain).
4.      Imam Al Ghazali mengacu pada pengertian kerja atau fungsi akal menyatakan bahwa akal itu tidak bertempat, baik di dalam  maupun di luar badan manusia, bersifat  immaterial, dan tidak terbagi bagi. Akal berhubungan  dengan  badan dalam bentuk : (1) Muqbil ala Al-badan (menghadap badan), Mufid lahu (memberi keuntungan), dan (3) Mufidh alaih (mengalir kepadanya). Tiga bentuk ini menitik beratkan pada fungsi, proses atau kegiatan.
Akal sebagai organ yang  mengikat  dan  menahan  secara  filosofis juga dijelaskan oleh pemikir Islam dari Malaysia, Syed Muhammd  Naquib Al Attas, adalah sesuatu organ aktif dan sadar yang mengikat dan menahan objek ilmu dengan kata-kata atau bentuk-bentuk perlambang lain.
Ini  yang  menunjukkan  pada  fakta yang  sama dan bermakna sama dari apa yang ditunjuk  oleh kata : qalb, ruuh  , dan  nafs   . Sebagaimana Al Ghazali, Al-Attas berpendapat bahwa keempat kata itu bermakna sama. Kesemuanya  menunjukkan  realitas yang bertingkat -tingkat(Maraatib Al-wujuud).[7] 
Pada masa pra -Islam, akal hanya berarti kecerdasan praktis yang ditunjukan seseorang dalam situasi yang berubah-ubah. Akal, menurut pengertian pra-Islam itu, berhubungan dengan pemecahan masalah. Karena itu, ia bersifat praktis saja. Akal seperti itu, menurut istilah psikologi kogntif, adalah problem solving capacity (kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan  jalan keluar dalam situasi apa pun juga.[8] 
Harun, Gozali, maupun Al-Attas membedakan dan memisahkan otak dan akal, bahkan cenderung menyiratkan bahwa pengertian akal itu kerja jiwa (qalb, ruuh dan nafs) , sedangkan Izutsu lebih meyiratkan bahwa secara historis pra- Islam akal itu kerja kognitif otak sebagaimana juga dinyatakan oleh Ibnu Khaldun bahwa akal itu kerja otak baik kognitif maupun imajinatif dan dengan jelas  tersirat dan tersurat pada Al Quran Surah Al Anfaal : 22
 ¨bÎ) §ŽŸ° Éb>!#ur£9$# yZÏã «!$# MÁ9$# ãNõ3ç6ø9$# šúïÏ%©!$# Ÿw tbqè=É)÷ètƒ ÇËËÈ  
“Sesungguhnya, seburuk-buruk makhluk melata di sisi Allah ialah mereka ( manusia ) yang tuli dan bisu, yang tidak menggunakan akalnya ( QS.Al-Anfaal : 22 )”[9]

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al Araaf : 179.  
ôs)s9ur $tRù&usŒ zO¨YygyfÏ9 #ZŽÏWŸ2 šÆÏiB Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ( öNçlm; Ò>qè=è% žw šcqßgs)øÿtƒ $pkÍ5 öNçlm;ur ×ûãüôãr& žw tbrçŽÅÇö7ム$pkÍ5 öNçlm;ur ×b#sŒ#uä žw tbqãèuKó¡o !$pkÍ5 4 y7Í´¯»s9'ré& ÉO»yè÷RF{$%x. ö@t/ öNèd @|Êr& 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqè=Ïÿ»tóø9$# ÇÊÐÒÈ  

 “Dan sesungguhnya  kami  jadikan untuk  isi  neraka jahanam kebanyakan dari  jin dan manusia, mereka mempunyai  hati, tetapi  tidak  untuk  memahami (ayat-ayat Allah ) dan  mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),dan mereka mempunyai  telinga (tetapi) tidak  dipergunakannya  untuk  mendengarkan ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai  binatang  ternak, bahkan  mereka  lebih  sesat  lagi. Mereka itulah orang-orang  yang lalai (QS. Al Araaf : 179)”[10]

Dengan demikian bahwa  akal itu adalah fungsi otak  yang  jika bekerja akan berpikir atau salah satu kerja otak adalah berpikir .

B.  Otak Manusia
Akal dan pikiran adalah produk organ otak. Kadang kala kita mengatakan akal pikiran, karena otak yang  berpikir  pertanda otaknya berfungsi dan menunjukkan eksistensi akal atau pikiran.
















Gambar 1 : Otak manusia adalah Komputer Biologis Ciptaan Allah.
Gambar 2 & 3 : Triliunan Sel Otak (Neuron) ada di dalam kepala manusia.
Gambar 4 & 5 : Sel Otak (Neuron) bekerja  membentuk jaringan koneksi (sinapsis), dimana  neurotransmitter  sangat  berperan  membawa informasi  antar  jaringan, membuat otak kita  berfungsi optimal (berfikir) dan menunjukkan bagaimana akal berfungsi.
Gambar 6 & 7 : Kemampuan Belahan/Sisi Otak Kiri & OtakKanan dan tampak terlihatAktivitas Otak saat membaca buku pada bagian berwarna putih dilobus temporal, lobus  parietal  dan beberapa pada lobus oksipetal yang menggunakan pencitraan darialat PET (Pesitron Emission Tomography).
Otak Manusia memiliki empat bagian tingkatan otak dalam satu kesatuan yang berbeda  (lihat gambar 8) yaitu di bagian bawah : Batang Otak anda, dekat bagian atas leher, disebut OTAK REPTILIA, karena mirip dengan otak reptil berdarah dingin. Bagian ini mengendalikan sebagian
besar fungsi naluriah tubuh, seperti bernafas dan detak jantung. Di bagian tengah : Otak mamalia, (Sistim Limbik / Cincin / Kerah) mirip otak mamalia berdarah panas. Bagian ini mengendalikan emosi, keinginan/kesenangan terhadap lawan jenis dan memori /ingatan anda. Di bagian atas : KORTEKS,atau disebut juga OTAK MANUSIA; Otak untuk berfikir, berbicara, melihat, mendengar dan mencipta. Lapisan CEREBELLUM (Serebelum): OTAK KECIL yang berperan penting dalam penyimpananMemori Gerak (naik sepeda, berolahraga.
Ketiga bagian otak bekerja sebagai satu kesatuan dalam diri kita. Secara sederhana, proses kerja otak yang normal dapat kita gambarkan sebagai berikut :
 1. Sinyal-sinyal elektris berisi informasi dari seluruh bagian tubuh akan disampaikan melalui saraf tulang belakang ke batang otak.  Di sini sinyal tersebut akan diputuskan apakah akan direnspon menjadi gerakan refleks atau diteruskan.
 2.   Dari batang otak informasi tersebut akan diteruskan ke Thalamus,
bagian di otak yang berfungsi sebagai ruang kontrol untuk mengenal jenis informasi, memilah, dan mengelompokan informasitersebut sesuai dengan pembagian fungsi yang ada pada sistem limbik dan korteks. (Kecualiinformasi mengenai penciuman yang langsung dikirim ke bagian korteks terkait tanpa di kontrol
oleh Thalamus ini)
3.  Thalamus mengirimkan dan menyebarkan informasi ke sel - sel otak yang tepat, yaitu;
a.    Amigdala , bagian otak pada sistem limbik yang merupakan pusat emosi dan memberikan respon terhadap informasi yang diterima dari sudut emosi
b.    Hipocampus , bagian otak pada sistem limbik yang  merupakan pusat  memori dan akan membahas segala sesuatu berdasarkan memori dari kebiasaan kita, kejadian-kejadian,bahkan ingatan - ingatan traumatik yang pernah kita alami.
c.  Berbagai lobus di korteks, di mana setiap lobus dan area-area pada lobus mempunyai  perandan pendekatan analisis yang berbeda. Informasi yang dikirim ke korteks akan dibahas
berdasarkan nalar (otak kiri) dan intuisi (otak kanan).
 4.  Setiap sel yang menerima informasi dari Thalamus selanjutnya akan saling berkomunikasi dengan sel-sel lainnya dalam bentuk pengiriman zat kimia (neurotransmiter). Interaksi antar sel ini dapat menimbulkan miliaran komunikasi per detik, sebelum adanya penetapan kesimpulan ataupengambilan keputusan terhadap satu informasi yang diterima. Proses komunikasi atau berpikirini menimbulkan gelombang di otak (getaran sel saraf karena tersentuh muatan listrik dari ujung sel saraf) yang terdeteksi melalui EEG (Elektro Ensefalo Grafi), yaitu;
 a. Ketika setiap sel atau setiap area korteks memberikan hasil analisis dan alternatif solusiyang paling bertentangan atau dari berbagai sudut pandang (persepsi) yang berbeda dan independen. Kondisi  ini  menunjukan  bahwa  kita  sedang  membahas sesuatu yang  kompleks dan kontradiktif. Sehingga  proses komunikasi di otak akan menimbulkan gelombang 13-30Hz yang disebut sebagai gelombang Beta pada otak.
 b. Ketika kita sedang membahas sesuatu yang meskipun kompleks namun ada sistematikadan tingkatan prioritas yang jelas. Sehingga walaupun terdapat beberapa alternatif solusi namun  kita telah  mempunyai payung  solusi yang  lebih  terarah. Proses  komunikasi di otak  pada  kondisi ini akan  menimbulkan gelombang 7-13 Hz yang disebut sebagai gelombang Alpha  pada otak.
 c. Ketika kita sedang terpengaruh oleh rasa ngantuk, terhipnotis atau sedang tidak membahasinformasi yang serius alias sedikit ngelamun. Aktivitas otak yang demikian menimbulkan gelombang 4 - 7 Hz yang disebut gelombang Teta  pada otak.
 d. Ketika kita sedang tidur, otak tetap beraktivitas pada gelombang 1-4 Hz yang disebutgelombang Delta pada otak.
5.    Hasil komunikasi antar sel  (proses nalar) akan menghasilkan kesimpulan, yang  selanjutnya akan:
a.  disimpan dalam  tujuh serial  memori  jangka  pendek  yang  disimpan  selama 20 detik untuk proses nalar  berikutnya
b. Disimpan sebagai memori kesimpulan dan network (jaringan) komunikasi pada setiap  sel atau pada beberapa bagian korteks
c.      Disimpan sebagai memori yang lebih komprehensif (menyeluruh) di hipocampus
d. Dikirim ke otak motorik untuk diterjemahkan menjadi keputusan kegiatan yang harus dilakukan oleh tubuh
6.    Otak motorik akan memberikan perintah kepada sel-sel otot di seluruh tubuh. Perintah ini dikirimdalam bentuk sinyal-sinyal elektrik melalui sistem saraf tulang belakang. Dengan menerima sinyaltersebut, otot akan berkontraksi mengembang atau mengkerut, sehingga terlihat gerakan tangan melambai atau mulut bersiul atau kaki berjingkat.
7.    Setelah tubuh melaksanakan kegiatan yang diperintahkan, hasil dari kegiatan ini akan menjadi informasi baru: yang dikirim kembali dalam bentuk sinyal-sinyal elektris menuju otak.

III. Kesimpulan
Allah SWT memberikan kelebihan pada manusia berbeda dengan binatang, tumbuhan dan makhluk lainnya adalah terletak pada berfungsi atau tidaknya otak untuk berpikir. Akal juga sebagai organ yang mengikat dan menahan secara filosofis, karena akal adalah bisa menyimpan dalam tujuh serial memori jangka pendek yang disimpan selama 20 detik untuk proses nalar .
Akal mempunyai  hubungan dengan badan dalam bentuk : a.  Muqbil ala Al-badan (menghadap badan), b. Mufid lahu (memberi keuntungan),  c. Mufidh alaih (mengalir kepadanya). Tiga bentuk ini menitik beratkan pada fungsi, proses atau kegiatan.

IV. Penutup
Dengan rasa syukur alhamdulillah, saya kembalikan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, atas segala petunjuk-Nya. Dengan keterbatasan jangkauan wawasan, daya pikir, dan kemampuan, sehingga dalam pembuatan makalah ini hanya sebatas pengetahuan yang saya miliki.
Akhirnya, kepada Allah penulis memohon semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi saya pada khususnya dan orang lain pada umumnya. Amin.




Daftar Pustaka

Departemen Agama, Al Quran dan Terjemahnya,Bandung : Diponegoro,2005. 
Pasiak, Taufik, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran, Bandung:    PT.Mizan Pustaka, 2004.
Syadali, Ahmad, Filsafat Umum, Bandung : Pustaka Setia, 1997.
Taufik, Muhammad Izzuddin,  Dalil Anfus Al Quran dan Embriologi , Solo : Tiga Serangkai,2006.





[1]Muhammad Izzududdin Taufik, Dalil Anfus Al Quran dan Embriologi,(Solo : Tiga Serangkai, 2006), hlm.209
[2]Harun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam, Jakarta : UI Press, 1986, h.13. Dikutip dalam Taufik Pasiak,Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran, (Bandung : Penerbit PT.Mizan Pustaka, 2004), hlm.190.
[3] Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, (Bandung : Dipenegoro,2005).hlm.143.
[4] Drs H Ahmad Syadali, Filsafat Umum, (Bandung :Pustaka Setia, ). hlm. 175.
[5] Ibid .hlm.177 .
[6] Ibid .hlm.169.
[7] Taufik Pasiak, Op.Cit, hlm.194.
[8] Ibid.hlm.197.
[9] Departemen Agama,Op’Cit,.hlm.143
[10] Ibid.hlm.138.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AKHMAD ROWI - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tonitok