PENGARUH PERADABAN
ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
A. PENDAHULUAN
Setelah mengkaji dari makalah sebelumnya, yaitu
masa Daulah Khulafaur Rasyidin. Kami mulai mengkaji bagaimana peradaban islam
pada masa Bani Umayyah. Karena dapat diketahui bahwa Khulafaur Rasyidin itu
hanya 4, antara lain : Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan,
Ali bin Abi Thalib. Sedangkan pada masa Khalifah Ali banyak terjadi peperangan
dan kerusuhan politik yang meliputi semua aspek di Jazirah Arab. Setelah
kepemimpinan Khalifah Ali runtuh karena suatu tak-tik politik dari keluarga
Bani Umayyah, yaitu Muawiyyah bin Abu sofyan. Ali turun dari kepemimpinannya
karena siasat politik dari Muawiyyah. Berambisi mengambil alih kekuasaan,
Muawiyyah dan kelompoknya selalu memojokkan Ali dan membuat Ali sebagai kambing
hitam atas kematian Khalifah Usman bin Affan.
Sebenarnya Bani Umayyah masih satu garis
keturunan dengan Rasullulah, ialah satu kakek buyut dari Abdi Manaf. Namun,
keluarga Bani Umayyah awalnya tak mau masuk islam. Karena terpojok oleh
serangan pasukan Rasullulah. Maka, mereka masuk islam dan dianggap yang
terakhir masuk islam pada saat itu. Bani Umayyah berhasil menduduki tahta
kekuasaan kepemimpinan karena suatu hal, disamping siasat politik Muawiyyah bin
Abu Sofyan. Yaitu :
-Bani Umayyah berasal dari keturunan Bangsawan
- Memiliki kekayaan yang cukup
-
Memiliki 10 putra yang terhormat di masyarakat
Maka tidak heran jika masyarakat menaruh
simpati yang tinggi terhadap kepemimpinan Bani Umayyah. Berawal dari tampilnya
Muawiyyah bin Abu Sofyan pada masa Khalifah Usman bin Affan. Meniti karirnya di
bidang pemerintahan dan diangkat menjadi Gubernur Syam. Dengan pribadi yang
kuat, jujur, dermawan, serta ahli dalam bidang politik membuatnya menjadi
sorotan khalayak ramai dan masyarakat pun menjadi simpati padanya. Mengusung
dengan adanya insiden terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan. Kelompok Muawiyyah
menuntut balas dan mengkambing-hitamkan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Banyak
juga terjadi perpecahan dikalangan umat islam, dan banyaknya polotik adu domba
dari kalangan umat yahudi.
Di berbagai peperangan antara kelompok Ali bin Abi Thalib dan Muawiyyah bin Abu Sofyan, membuat semuanya menjadi berantakan. Salah satu sebab terbesar yang mengangkat derajat Bani Umayyah ialah dengan besarnya kekuatan dan siasat politik dari Muawiyyah dapat melengserkan jabatan Ali dan dalam kekosongan Kepemimpinan tersebut dengan bangga dan mudahnya kelompok Muawiyyah mengangkat dirinya menjadi Khalifah saat itu, maka muncullah Daulah kepemimpinan baru yaitu Daulah Bani Umayyah ( 661 M – 750 M ). Selama 90 tahun memimpin dan penuh dengan berbagai perubahan pemimpin, tak heran Bani Umayyah adalah salah satu titik besar dalam sejarah peradaban islam.
Di berbagai peperangan antara kelompok Ali bin Abi Thalib dan Muawiyyah bin Abu Sofyan, membuat semuanya menjadi berantakan. Salah satu sebab terbesar yang mengangkat derajat Bani Umayyah ialah dengan besarnya kekuatan dan siasat politik dari Muawiyyah dapat melengserkan jabatan Ali dan dalam kekosongan Kepemimpinan tersebut dengan bangga dan mudahnya kelompok Muawiyyah mengangkat dirinya menjadi Khalifah saat itu, maka muncullah Daulah kepemimpinan baru yaitu Daulah Bani Umayyah ( 661 M – 750 M ). Selama 90 tahun memimpin dan penuh dengan berbagai perubahan pemimpin, tak heran Bani Umayyah adalah salah satu titik besar dalam sejarah peradaban islam.
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan kejayaan Bani Umayyah selama kurang
lebih 90 th berkuasa telah banyak mempengaruhi peradaban umat islam pada saat
itu hingga sekarang, memperluas kekuasaan sampai tanah Hindi maupun Andalusia (
Spanyol ). Maka tak sedikit peran Bani Umayyah dalam peradaban umat islam. Maka
dari itu Kami akan membahas tentang :
a.) Peran Khalifah Bani Umayyah dalam membangun
Dinasti Bani Umayyah?
b.) Perkembangan dan penyebarluasan islam pada
masa Bani Umayyah ?
c.) Prestasi Bani Umayyah dalam berbagai bidang
tehadap peradaban islam
C. PEMBAHASAN
a.) Peran Khalifah Bani Umayyah dalam membangun
Dinasti Bani Umayyah.
Sebagian besar Khalifah Bani Umayyah kebanyakan
memiliki sifat yang tangguh, kuat, berani,dan pintar berpolitik. Mereka selalu
bisa memanfaatkan peluang yang dengan cakap tentang siasat politik yang
dimilikinya.
Mereka
dapat meletakkan dasar-dasar pemerintahan yang kuat. Seperti halnya Muawiyyah
bin Abu Sofyan. Beliau adalah generasi ke-4 dari keturunan Umayyah dan
merupakan pendiri dari Daulah Bani Umayyah yang cukup termashur oleh kalangan
masyarakat. Dia melakukan siasat terhadap lawan politiknya siapa saja tak
perduli dari kalangan mana saja. Dalam memperkokoh kekuasaannya untuk mencapai
jabatan Khalifah secara turun-temurun karena dianggap mempunyai rival berat
yaitu Hasan bin Ali serta Husein, karena setelah kematian ayahnya. Para
pengikut Ali ingin mengangkat Putranya untuk menggantikan kedudukannya. Namun,
dipihak Muawiyyah tidak setuju. Muawiyyah bin Abu Sofyan menggunakan sistem
kekuasaan Monarchi ( Kerajaan ) yang kekuasaanya pemimpin diturunkan secara
turun temurun. Muawiyyah menjabat selama 20 tahun dan berhasil memperkokoh
kekuasaannya dan mengembangkan agama islam sampai ke India, Romawi Timur dan
Afrika Utara. Menaklukkan Rhodesia dan Cyprus. Mengislamkan bangsa Bar-Bar.
Setelah Muawiyyah wafat pada tahun 60 H ( 680 M
) kedudukan tahta kepemimpinannya jatuh pada anaknya Yazid bin Muawiyyah.
Pemerintahan Yazid yang selama 4 tahun itu tidak membuat suasana menjadi
tenteram. Banyak terjadi pemberontakan akibat terbunuhnya Husein bin Ali pada
waktu terjadi perang Karbala. Ia membunuh Husein dengan kejam dan meruntuhkan
dinding Ka’bah dalam menumpas pasukan Abdullah bin Zubair. Setelah Khalifah
Yazid wafat digantikan oleh putranya Muawiyyah bin Yazid. Namun, juga tak
kunjung membaik. Muawiyyah bin Yazid memimpin dalam waktu 40 hari. Kemudian
digantikan oleh Marwan bin Hakam, tetapi juga berkuasa dalam waktu sebentar.
Hanya 9 bulan lamanya. Ia tak memperoleh kemajuan kecuali dapat merebut kembali
Mesir dari tangan wali yang diangkat oleh Abdullah bin Zubair.
Lalu muncullah Abdul Malik bin Marwan yang
menggantikan pemerintahan ayahnya dalam keadaan kacau dan pemerintahan yang
tidak tertib. Pada saat itu terjadi pemberontakan oleh Abdullah bin Zubair di
Hijaz memproklamirkan diri sebagai khalifah, kemudian kaum Syi’ah ( pengikut
Ali ) mengadakan pemberontakan. Namun, kaum Khawarij melakukan pertentangan.
Maka terjadilah kerusuhan dimana-mana. Abdul Malik bin Marwan berhasil
menyatukan seluruh wilayah dan menumpas semua pemberontakan. Karena itulah,
dapat disebut sebagai “ Pendiri daulat Bani Umayyah yang Kedua “. Dalam masa
pemerintahannya Abdul Malik bin Marwan telah memajukan bahasa Arab. Juga
menghidupkan kegiatan para pujangga dalam memperindah syair dan karangannya, karena
dia sendiri seorang khalifah yang ahli pidato dan penyair yang bijak.
Mendirikan pabrik mata uang yang didalamnya bertuliskan lafal “ LAA
ILAAHAILLALLAH “ serta mendirikan gedung yang indah. Menyempurnakan perjalanan
pos dan membuat Mahkamah Tinggi untuk memeriksa dan mengadili para pejabat yang
berlaku sewenang-wenang. Membuat pabrik kapal dan senjata. Pada masa ini
merupakan masa kejayaan dan kemakmuran Daulat Bani Umayyah. Setelah Abdul Malik
bin Marwan meninggal kedudukan kekhalifahan ditempati oleh Al Walid putra
beliau.
Al Walid ialah seorang khalifah dari Bani
Umayyah yang berjiwa besar. Amat pengasih dan penyayang terhadap rakyat kecil.
Al Walid membuat agar bagaimana caranya rakyat bisa hidup layak. Al Walid
sangat memperhatikan kemakmuran rakyatnya. Pemerintahan Al Walid merupakan masa
kemakmuran, ketentraman dan keamanan Bani Umayyah. Khalifah- khalifah lain
penggantinya sudah Al Walid tidak mampu mempertahankan kejayaannya itu. Setelah
khalifah itu muncul nama Umar bin Abdul Aziz. Khalifah yang kedelapan dari Bani
Umayyah dan masa pemerintahannya sangat pendek yaitu 99-101 H atau 717 – 720 M.
Umar bin Abdul Aziz seorang khalifah yang bersifat mulia, ia mewarisi
sifat-sifat dari Umar bin Khottob yang dari garis keturunan masih ada hubungan darah.
Umar bin Abdul Aziz mencapai sukses besar dengan mengajak para bangsawan dan
raja untuk masuk islam, dengan begitu para rakyatnya akan ikut masuk islam
juga. Umar bin Abdul Aziz tidak suka akan peperangan maka ia menghentikan
peperangan yang sedang dilancarkan terhadap golongan-golongan yang bukan islam
atau terhadap kaum pembangkang dan pemberotak dalam kalangan umat islam
sendiri.
Keadaan perekonomian di masa khalifah Umar bin
Abdul Aziz telah naik ketaraf yang menakjubkan. Dia berhasil mengentaskan
kemiskinan, kemlaratan, dan kepapaan. Pada masa itu dapat dikata bagi orang
yang ingin mengeluarkan zakat sulit mencari orang yang mau membayar zakat. Ia
membukukan hadits yang pada waktu itu para perawi yang berkurang karena telah
banyak yang meninggal. Kitab-kitab yang terkenal pada masa itu ialah
Al-Muwatha’ oleh Imam Malik, Al-Musnad oleh Imam Syafi’i. Kemudian dilanjutkan
oleh Imam ahli hadits secara rinci seperti Bukhari, Muslim, Turmudzi, Nasa’i,
dll.
Setelah Umar bin Abdul Aziz meninggal naiklah Yazid
bin Abdul Malik menggantikan Umar bin
Abdul Aziz. Namun pada masa ini banyak sekali terjadi pergolakan dan
pemberontakan. Hanya berlangsung kurang lebih 4 tahun pemerintahan. Setelah
Yazid bin Abdul Malik turun tahta, kekosongan khalifah diisi oleh Hisyam bin
Abdul Malik. Hisyam terkenal seorang khalifah yang baik, berbudi luhur,
bijaksana. Ia telah berhasil mengatur kantor-kantor pemerintahan dan penertiban
keuangan negara. Maka tidak ada kesempatan bagi para pejabat untuk menggelapkan
keuangan negara. Karena sangat telitinya dalam mengawasi keuangan negara Hisaym
dianggap khalifah yang bakhil. Pada masa khalifah Hisyam ini mulai menjurus
pada jurang kemunduran Bani Umayyah karena banyak timbulnya faham kesukuan
antara bangsa Arab Utara dan Arab selatan. Dan mulai robohnya kekokohan Daulah
Bani Umayyah yang dijalankan bertahun-tahun.
b.) Perkembangan dan penyebarluasan islam pada
masa Bani Umayyah?
-) Sistem Administrasi Kenegaraan Pada Masa
Bani Umayyah
Pada masa ini pemerintahan islam menjadi bentuk
Kerajaan dikarenakan jabatan yang diturunkan turun temurun dari silsilah
keluarga. Oleh karena itu, jabatan-jabatan yang diambil dari jabatan-jabatan
yang ada pada masa kerajaan Byzantium dan Persia. Ketika semakin luasnya
wilayah kekuasaan islam pula menyebabkan orientasi keagamaan dalam pengaturan
administrasi kenegaraan mulai mengalami pergeseran kearah politik. Sehingga
dibentuklah jabatan-jabatan yang menangani persoalan negara.
Baitul Mal pada masa Bani Umayyah berkembang
menjadi beberapa cabang, seperti kantor-kantor penanganan perkara-perkara
sedekah, mazhalim ( harta hasil penipuan ), harta warisan dan sebagainya. Pada
waktu itu pula Dhiwan Al-Qadha’
( Kantor Peradilan ) ikut berkembang pula membawahi kantor-kantor seperti
Diwan al-Mazhalim ( Kantor Peradilan Tindak Pidana). Diwan al-Hisbah ( Kantor
Pengawasan Pasar),Diwan al- Syurohah ( Kantor Polisi ) dan lalin-lain.
-) Pemerintahan Propinsi Pada Masa Pemerintahan
Bani Umayyah
Pada masa Khulafaur Rasyidin jabatan Gubernur
dipegang oleh Panglima yang telah menaklukan daerah bersangkutan. Setelah itu,
Khalifah menunjuk siapa saja yang menduduki jabatan dalam pemerintahan. Tugas
kenegaraan pun sedikit demi sedikit beralih pada pemerintahan lokal sejak
berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin. Oleh sebab itu, para pegawai yang dari
bangsa Non Arab terpaksa belajar bahasa Arab agar tetap bisa bertahab dalam
jabatan mereka.
-)Bentuk Imarat
( pemerintahan ) berkembang menjadi beberapa bentuk, yaitu :
Ø Imarat Ammah
( Pemerintahan Umum ) yang kemudian terbagi lagi menjadi dua bagian dengan
peranannya masing-masing, yaitu :
Imarat
al-Istikfa’ atau Imarat al – Tafwidh, yaitu pemerintahan propinsi yang dipilih
oleh Khalifah berasal dari pusat. Tugas-tugasnya ialah : mengatur tentara dan
menentukan gaji, mengawasi pemerintahan dan penentuan hakim, memungut pajak dan
mengumpilkan sedekah dan menentukan petugasnya, menjaga kemurnian agama,
menjalankan hukum syari’at, bertindak sebagai imam dalam shalat, mengawasi
proses pemberangkatan haji, berperang melawan musuh.
Imarat
al-Istila’ yaitu pemerintahan propinsi yang gubernurnya diangkat karena
terpaksa. Pemerintahan itu dapat berlangsung otoriter dan sewenang-wenang.
Ø Imarat
al-Khashshah ( Pemerintahan khusus ) yaitu pemerintahan propinsi yang
gubernurnya hanya bertugas mengatur masalah-masalah yang menyangkut perkara tentara
dan penguasaan rakyat.
-) At-Diwan (
Perkantoran ) Pada Masa Bani Umayyah
Pada masa Bani
Umayyah terdapat 4 kantor utama, yaitu :
1. Diwan
al-Kharaj ( kantor pajak )
2.Diwan al-Rasa’il
( kantor surat menyurat )
3. Diwan
al-Iradat al-Munawwa’ah ( kantor pendapatan negara )
4. Diwan
al-Khatam ( kantor arsip negara )
-) Pegawai
Tinggi Pada Masa Bani Umayyah Al-Amir
Petugas Shalat
Petugas pajak
Amil as-Shodaqoh
Al-Khatib ( sekretaris )
Al-Hajib ( pelayan khusus kholifah atau
pengawal )
-) Pos Pada Masa
Pemerintahan Bani Umayyah Orang Arab pertama menggunakan pos untuk tujuan
mata-mata. Sedankan pos dikenal baik pada masa Muawiyyah bin Abu Sofyan karena
telah menggunakan dengan relatif. Penata yang lebih sempurna dilakukan pada
masa Abdul Malik bin Marwan dengan tujuan penata sistem pos ini untuk
mempercepat komunikasi melalui surat dari khaliah kepada pegawainya atau
sebaliknya.
-) Sistem
Peradilan Bani Umayyah
Pada masa Bani
Umayyah pengaruh asimilasi 2 antara bangsa Arab dan Non Arab mulai terlihat.
Peradilan Mesir dan Syiria sebelum Islam berlaku adalah hukum-hukum Romawi,
maka para hakim Islam harus menetapkan bagian hukum Romawi dan tetap berlaku
dan mana yang harus di tolak oleh hukum Islam.
Pada masa ini
imam Mujtahid yang menjadi hakim berdasarkan hasil ijtihad sendiri.
Menyimpulkan hukum berdasarkan Al-Quran dan sunnah serta ijmak dan pemikiran
sendiri para Mujtahid.
Perluasan
wilayah kekuasaan islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah dari Timur hingga
ke Barat membentang yaitu dari daerah Kostantinopel, Romawi, beberapa pulau
kecil di laut Tengah. Dan dari Afrika Utara hingga ke pantai Atlantik, selat
Gibraltar dan Spanyol. Juga meliputi Thukharistan, Shughanian, Farghanah,
Khuwarizm, daerah Sind ( India ) daerah Himalaya.
Menurut
Koentjaraningrat, asimilasi ialah suatu proses sosial yang ditandai dengan
adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat diantara individu atau
kelompok dan usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap serta
proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
c.) Prestasi
Dinasti Umayyah dalam berbagai bidang
tehadap peradaban islam ?
- Kemajuan
Bidang Sosial dan Budaya
Selama masa
pemerintahan Dinasti Umayyah (41 – 132 H / 661 – 750M) banyak perkembangan dan
kemajuan yang terjadi diantaranya adalah :
1. Kemajuan
dalam bidang administrasi pemerintahan
Terbentuknya
berbagai lembaga administrasi diantaranya:
a. Organisasi
Politik (An- Nidham Al- Siyasi)
Organisasi
Politik dan administrasi pemerintahan pada masa dinasti umayyah meliputi:
Khalifah mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan jabatan-jabatan dan jalannya pemerintahan.
Wizarah (Kementerian) yang berfungsi membantu khalifah dalam menjalankan tugas sehari- hari.
Diwanul Kitabah (Dewan Sekretari Negara) yang mengurusi berbagai persoalan pemerintah dalam bidang persuratan, keuangan, dan kepolisian.
Khalifah mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan jabatan-jabatan dan jalannya pemerintahan.
Wizarah (Kementerian) yang berfungsi membantu khalifah dalam menjalankan tugas sehari- hari.
Diwanul Kitabah (Dewan Sekretari Negara) yang mengurusi berbagai persoalan pemerintah dalam bidang persuratan, keuangan, dan kepolisian.
b. Organisasi
Tata Usaha Negara (An- Nidhan Al- Idhary)
Departemen
dalam Organisasi ini adalah:
Diwan Al-
Kharaj yaitu departemen pajak yang bertugas mengelola pajak tanah di daerah-
daerah yang menjadi kekuasaan Bani Umayyah.
Diwan Al –
Rasai yaitu departemen pos yang bertugas menyampaikan berita atau surat ke
daerah – daerah yang menjadi kekuasaan Bani Umayyah.
Diwan Al –
Mustaghilat yaitu departemen yang menangani berbagai kepentingan umum.
Diwan Al –
Khatim yaitu departemen yang menyimpan dokumen negara.
c. Organisasi
Keuangan (An – Nidham Al – Maly) bertugas mengurusi masalah keuangan negara.
d. Organisasi
Ketentaraan (An – Nidham Al – Harby)
e. Organisasi Kehakiman
(Nidham Al – Qadha)
Organisasi ini
terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Al – Qadla yang
bertugas menyelesaikan perkara yang berhubungan dengan negara.
Al – Hisbah
yang bertugas menyelesaikan perkara – perkara umum dan soal pidana yang
memerlukan tindakan cepat.
An – Nadhar Fit
Mazhalim.
2.Kemajuan
dalam bidang sosial budaya
a.) Kemajuan
dalam bidang sosial dan budaya, antara lain:
1. Terciptanya
ketertiban kehidupan masyarakat
2. Terciptanya
kemakmuran dan keadilan yang merata
3. Terpelihara
dan terjaminnya masyarakat kelas bawah
4. Dibangunnya
rumah sakit sebagai sarana pemeliharaan kesehatan masyarakat
5. Dibangunnya
jalan raya dan taman – taman sebagai temat rekreasi
6. Dibangunnya
sarana olahraga
7. Dibangunnya
tempat – tempat penyediaan air minum di tempat umum
8. Dibangunnya
kantor pos sebagai sarana komunikasi
9. Dibangunnya
pasar – pasar dan pertokoan sebagai sarana pergadangan.
3 Kemajuan dalam
bidang seni., antara lain :
- Seni bahasa
- Seni rupa
- Seni suara
- Seni bangunan
atau arsitektur
Sebab – sebab
runtuhnya Dinasti Umayyah yaitu :
- Pengangkatan
khalifah lebih dari 1 putra mahkota
- Timbulnya fanatisme
kesukuan
- Kehidupan
para Khalifah yang melampaui batas
- Kebencian
golongan Syi’ah
- Munculnya
kekuatan yang dipelopori oleh kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan
Al-Abbas bin Abdul Mutholib.
D.
KESIMPULAN
Bani Umayyah
berasal dari bahasa arab banuu umayyatun, atau kekhalifahan Umayyah.
Kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yan memerintah dari
661 M sampai 750 M di jazirah Arab dan sekitarnya. Diawali dari naiknya
Muawiyyah bin Abu Sofyan atau kadang kala disebut juga dengan Muawiyyah I.
Beberapa khalifah
yang menonjol yaitu,
- Muawiyyah bin
Abu Sofyan
- Yazid bin
Muawiyyah
- Abdul Malik
bin Marwan
- Al Walid bin
Abdul Malik
- Umar bin
Abdul Aziz
- Hisyam bin
Abdul Malik
Bedirinya Bani
Umayyah diawali dengan tampilnya Usman Bin Affan sebagai khalifah merupakan
pintu bagi Muawiyyah bin Abu Sofyan untuk meniti karirnya dibidang
pemerintahan. Muawiyyah diangkat sebagai gubernur di Syam dengan berbekal
politik yang baik, kepribadian yang kuat, jujur, dan dermawan. Dia melakukan
berbagai siasat untuk menduduki pemerintahan atau kekhalifahan.
Beberapa
prestasi yang diraih pada masa Dinasti Umayyah antara lain :
- Terciptanya
ketertiban kehidupan masyarakat.
- Mencetak mata
uang dengan menggunakan bahasa arab yang bertuliskan kalimat “La Ilaha
Illallah” dan disebelahnya ditulis kalimat “Abdul Malik”.
- Mendirikan
pabrik-pabrik kain sutra.
- Mendirikan
industri kapal dan senjata.
- Mendirikan
gedung-gedung pemerintahan.
- Membuat kitab
undang-undang dan hukum yang disebut pasal-pasal undang-undang pokok.
- Membangun
irigasi-irigasi sebagai sarana pemerintahan.
- Membangun
kota Basrah dan Kuffah sebagai pusat perkembangan ilmu dan adat.
- Mengambangkan
ilmu peternakan.
Perluasan
wilayah yang telah dicapai oleh Bani Umayyah ialah :
Ke wilayah
timur , yaitu seluruh wilayah Asia Tengah sampai daerah-daerah pinggiran Anak
Benua India. Ke wilayah barat yaitu ke daerah-daerah bekas kekuasaan bangsa
Bar-Bar dipegunungan.
Faktor-faktor
yang membawa keberhasilan perluasan wilayah kekuasaan Negara Islam.
1. Faktor
internal, antara lain :
- Ajaran islam
- Watak bangsa
Arab
- Kesadaran
berdakwah
- Alat mobilitas dan Tak-tik perang
2. Faktor
Eksternal, antara lain :
- Dorongan
ekonomi
- Lemahnya
kondisi lawan
- Faktor etnis
- Pajak yang
tinggi
E. PENUTUP
Alhamdulillah atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT. Kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
karena tak ada gading yang tak retak tak ada manusia yang sempurna.
Akhirnya , semoga makalah yang berjudul “Pengaruh Peradaban Islam Pada Masa
Daulah Bani Umayyah” dapat di ridhoi Allah SWT. Sehingga dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis, pembaca dan bagi pengembangan pendidikan agama islam
pada umumnya, Amin
F. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Propinsi Jateng,
Sejarah Kebudayaan Islam, PT. Karya Toha Putra: Semarang
Drs. H. Sulomo. 1994. Sejarah Kebudayaan Islam Jilid II. CV. Wicaksono :
Semarang
Drs. Murodi, MA. 2004. Sejarah Kebudayaan Islam. PT. Karya Toha Putra :
Semarang
Drs. Yuwono. 2006. Panduan Pembelajaran Sosiologi SMA. Pustaka Dini: Pati
http: Sejarah Peradaban Islam/bani umayyah.com
Demak, 25 Maret 2014
MASFIYATUL MAGHFIROH
NIM C.1.4.11.0064
PENGARUH PERADABAN PADA MASA
DAULAH BANI UMAYYAH
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
MATA KULIAH SEJARAH PERADABAN ISLAM
Dosen Pengampu : Drs. H. AKHMAD ROWI, M.H
Disusun oleh
NAMA
|
NIM
|
MASFIYATUL
MAGHFIROH
|
C.1.4.11.0064
|
UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK
FAKULTAS AGAMA ISLAM
TAHUN 2014
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !