MAKALAH
Tentang
“ Filsafat Moral Menurut Beberapa Ahli ”
Tahun 2014
Penyusun :
AHMAD SHOFIYULLAH
( Semester III FAI )
Dosen pengampu Bapak Drs. H. Akhmad Rowi, MH
_____________________________________________
FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI
)
UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT)
Jl. Sultan Fatah 83 Demak Telp/Fax. (0291)681024
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Moral menurut Beberapa
Ahli”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Filsafat Islam di Universitas Sultan Fatah Demak.
Dalam
Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen saya yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Penyusun
AHMAD SHOFIYULLAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Ø Pengertian MORAL secara umum
Ø Arti menurut para ahli
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejarah
Agama menunjukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah
agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan
yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan
hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang
tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk
tercapainya kebahagiaan tersebut.
Timbulnya
kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan
yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap
perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak,
sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan
adalah menentang kesadaran itu.
Kesadaran
akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah
membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan,
meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia
hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya
manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek
menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan
sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami
perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.
B. Rumusan
Masalah
Adapun yang
menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Pengertian dari Moral secara umum ?
2. Pengertian
dari Moral menurut ahli filsafat ?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian dari Moral
2. Untuk memenuhi
tugas filsafat islam
BAB II
PEMBAHASAN
Ø MORAL
Pengertian
Moral (Bahasa Latin
Moralitas) adalah istilah manusia
menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai
positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga
moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit
adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa
moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman
sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau
sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang
diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia
ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan
masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam
ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral
yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.
Ø ( Pengertian dan Arti Moral Menurut Beberapa
Ahli )
Kata moral merupakan kata yang berasal
dari bahasa latin ‘mores’, mores sendiri berarti adat kebiasaan atau suatu cara
hidup. (Gunarsa, 1986) Moral pada dasarnya adalah suatu rangkaian nilai dari
berbagai macam perilaku yang wajib dipatuhi. (Shaffer, 1979) Moral dapat
diartikan sebagai kaidah norma dan pranata yang mampu mengatur prilaku individu
dalam menjalani suatu hubungan dengan masyarakat. Sehingga moral adalah hal
mutlak atau suatu perilaku yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara
ekplisit merupakan berbagai hal yang memiliki hubungan dengan proses
sosialisasi individu tanpa adanya moral manusia tidak akan bisa melakukan
proses sosialisasi. Moral pada zaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang
sempit.
Moral itu
merupakan salah satu sifat dasar yang diajarkan pada sekolah-sekolah serta
manusia harus mempunyai moral jika ia masih ingin dihormati antar sesamanya.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.
Penilaian terhadap moral sendiri dapat diukur dari kebudayaan masyarakat
setempat.
Didalam
moral terdapat perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam menjalankan
interaksi dengan manusia. Jika yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai
rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta mampu
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dapat dikatakan memiliki
nilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral juga dapat juga
diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, perbuatan yang dilakukan seseorang
pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara
hati, serta nasihat, dll.
Menurut
Immanuel Kant, moralitas adalah hal kenyakinan serta sikap batin dan bukan
hanya hal sekedar penyesuaian dengan beberapa aturan dari luar, entah itu
aturan berupa hukum negara, hukum agama atau hukum adat-istiadat. Selanjutnya
dikatakan jika, kriteria mutu moral dari seseorang adalah hal kesetiaannya
terhadap hatinya sendiri.
Moral
merupakan tindakan manusia yang bercorak khusus yang didasarkan kepada
pengertiannya mengenai baik dan buruk. Morallah yang membedakan manusia denga
makhluk tuhan yang lainya dan menempatkan pada posisi yang baik diatas makhluk
lain.
Moral adalah
realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil dari perkembangan pribadi
semata, namun moral merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang. Moral
tidaklah bisa dipisahkan dari kehidupan beragama. Di dalam agama Islam
perkataan moral sangat identik dengan akhlak. Di mana kata ‘akhlak’ berasal
dari bahasa Arab jama’ dari ‘khulqun’ yang berarti budi pekerti.
Moral
merupakan norma yang
bersifat kesadaran atau keinsyafan terhadap suatu kewajiban melakukan sesuatu
atau suatu keharusan untuk meninggalkan perbuatan–perbuatan tertentu yang
dinilai masyarakat dapat melanggar norma–norma. Dalam hal ini dapat dikatakan
bahwa suatu kewajiban dan norma moral sekaligus menyangkut keharusan untuk
bersikap bersopan santun. Baik sikap sopan santun maupun penilaian baik – buruk
terhadap sesuatu, keduanya sama – sama bisa membuat manusia beruntung dan bisa
juga merugikan. Disini terdapat kesadaran akan sesuatu perbuatan dengan
memadukan kekuatan nilai intelektualitas dengan nilai – nilai moral.
Dalam kamus
filsafat terdapat beberapa pengertian dan arti moral yang diantaranya
adalah sebagai berikut:
- Memiliki: Kemampuan untuk
diarahkan oleh (dipengaruhi oleh) keinsyafan benar atau salah; Kemampuan
untuk mengarahkan (mempengaruhi) orang lain sesuai dengan kaidah-kaidah
perilaku nilai benar dan salah.
- Menyangkut cara seseorang
bertingkah laku dalam berhubungan dengan orang lain.
- Menyangkut kegiatan-kegiatan
yang dipandang baik atau buruk, benar atau salah, tepat atau tidak tepat.
- Sesuai dengan kaidah-kaidah
yang diterima, menyangkut apa yang dianggap benar, baik, adil dan pantas.
Setelah
mengetahui pengertian dan arti moral sudah barang tentu kita harus memiliki
moral yang baik jika kita masih ingin dianggap manusia. Oleh karena itu, mari
kita tingkatkan generasi kita dengan menanamkan moral-moral moral yang baik.
A. Kesimpulan
Moral adalah
penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya
dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan
perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak layak,patut
maupun tidak patut.
Etika, moral
dan akhlak merupakan
hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan
manusia yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin
Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan: “Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.”
(HR.Bukhari dan Muslim).
B. Saran
Dan
diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun
dapat menerapkan moral yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita
termasuk kedalam golongan kaumnya.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !