Headlines News :
.
Home » , , » Respon Negara-negara non Arab terhadap Peradaban Islam (Siti Khamidah-FAI UNISFAT)

Respon Negara-negara non Arab terhadap Peradaban Islam (Siti Khamidah-FAI UNISFAT)

Written By Akhmad Rowi on Selasa, 06 Mei 2014 | 07.17

akhmadrowi.blogspot.com


MAKALAH
RESPON NEGARA-NEGARA NON ARAB
TERHADAP PERADABAN ISLAM


Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu Drs. H. Akhmad Rowi, M.H.



unisfat.jpg



Oleh:
Siti Khamidah
C.1.4.10.00041

FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)
UNIVERSITAS SULTAN FATAH
DEMAK 2014


PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang tak terhingga serta senantiasa memperhatikan hamba-hamba-Nya tanpa terkecuali dan tidak ada satupun yang terlewatkan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah sukses membawa misi Islam ke seluruh penjuru dunia.
Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan makalah sederhana yang berjudul “Respon Negara-Negera Non Arab terhadap Peradaban Islam” mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.  Penulis berharap meskipun sedikit tulisan ini dapat diambil manfaatnya dan dapat membantu membuka wawasan  kita tentang peradaban Islam, utamanya bagi penulis pribadi.
Penulis menyadari dengan keterbatasan pengetahuan dan sedikitnya referensi yang digunakan tentunya banyak sekali kekurangan dalam tulisan atau makalah ini.  Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang positif untuk menjadikan lebih baik lagi.
Akhirnya penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang teleh membantu terselesaikannya makalah ini.  Terutama kepada Bapak Drs. H. Akhmad Rowi, MH yang telah membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan tulisan ini.  Juga kepada suami dan anakku tercinta yang tidak pernah berhenti memberikan semangat dan dukungannya.


Demak,   Maret 2014
Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Tidak dapat dipungikir bahwa kehadiran agama Islam yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW 14 abad yang lalu telah memberikan perubahan yang sangat dahsyat dalam segala aspek kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia.
Bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, setelah kedatangan Islam berubah menjadi bangsa yang maju.  Ia dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang.  Bahkan, kemajuan barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol.[1]
H.A.R. Gibb dalam bukunya Whiter Islam menyatakan “Islam is indeed much more than a system of theology.  It is a complete civilization” (Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama.  Ia adalah suatu peradaban yang sempurna).[2]

B.     Rumusan Masalah

Sudah merupakan sebuah kelazaiman dimana ada aksi pasti terjadi reaksi.  Karena itu merupakan satu hukum alam, sebagaimana hukum reaksi.
Demikian pula yang terjadi dengan menyebar luasnya agama Islam serta peradabannya sehingga keluar Jazirah Arab menjadi pusat sejarah peradaban dunia tidak terutama dalam hal ini adalah bangsa Spanyol sebagai pintu masuknya Islam ke negara-negara Eropa.


Dari penjelasan di atas, maka perlu sekali diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan topik ini, yaitu:
1.      Masuknya Islam ke Spanyol/Andalusia.
2.      Puncak kejayaan peradaban Islam.
3.      Kemunduran Islam.
4.      Perang Salib.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Masuknya Islam ke Spanyol/Andulisa

Sebelum Islam masuk ke Spanyol, sekitar abad ke-5 M. Spayol berada di bawah kekuasaan bangsa Gothic.  Ekspansi umat Islam ke Spanyol terjadi pada masa Al Walid menjabat sebagai Khalifah (705-715M).  Al Walid mengizinkan gubenurnya untuk mengirimkan pasukan militer ke Spanyol.
Sebelum menaklukkan Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayyah.  Hal ini terjadi pada zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Afrika Utara dipimpin oleh seotang gubernur Husna Ibn Nu’man.  Kemudian diganti oleh Musa bin Nusyair.  Afrika Utara merupakan jalan pembuka untuk ekspedisi lebih besar ke Spanyol yang merupakan sebagai pintu masuknya peradaban Islam ke negara-negara Eropa.
Penaklukamn Spanyol berada ditangan Thariq bin Zaid dan Musa Ibn Nushair pada tahun 711M.  Setelah Spanyol dan kota-kota pentingnya jatuh ke tangan Umat Islam.  Sejak saat itu secara politik Spanyol berada di bawah kekuasaan Khalifah Bani Umayah.
Dalam melakukan ekspansi di Spanyol, umat Islam dapat meraih kemenangan dengan mudah dan dalam waktu relatif singkat.  Hal ini tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor yang menguntungkan, yaitu:

1.      Faktor Eksternal

-          Kondisi sosial, politik, ekonomi negeri ini dalam kondisi yang menyedihkan.
-          Kondisi sosial agama Yahudi yang merupakan komunitas terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut Kristen.  Sesuai agama penguasanya, yang tidak bersedia akan disiksa dan dibunuh.
-          Disisi lain, kerajaan Ghotic berada dalam kemelut yang membawa penderitaan masyarakat, sehingga muncul pemberontakan-pemberontakan yang menguntungkan Islam.

2.      Faktor Internal

-          Kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh dan prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah Spanyol adalah tokoh-tokoh yang kuat, kompak, penuh percaya diri, cakap, berani dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan.
-          Ajaran Islam yang ditunjukkan para tentara Islam, yaitu sikap tolerenasi, persaudaraan dan tolong menolong menyebabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam.

B.     Kejayaan Peradaban Islam

Keadaan Spanyol khususnya dan negara-negara Eropa pada umumnya sebelum kedatangan Islam adalah daerah-daerah dalam keadaan kebodohan dan keterbelakangan.  Kedatangan Islam ke Spanyol pada permualaan abad ke-8 M telah membuka cakrawala baru dalam sejarah Islam dan membawa kultur baru yang memperkaya negara-negara Eropa khususnya Spanyol menjadi salah satu pusat peradaban dunia, mengimbangi Dinasti Umaya di Damaskus dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad.
Sejak pertama kali Islam menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya kerajaan berakhir disana, Islam memainkan peranan yang sangat besar bahkan turut berperan merintis jalan menuju zaman renaisans di Eropa.
Dalam rentang waktu selama kurang lebih tujuh setengah abad, umat Islam telah mencapai kemajuan yang pesat baik dibidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan.  Bahkan bisa dikatakan bahwa Arab Spanyol adalah guru bagi Eropa.  Sebab pada saat masih sangat terbelakang dan diliputi kegelapan serta kebodohan.
Kemajuan prestasi yang dicapai oleh Umat Islam di Spanyol antara lain:
1.      Kemajuan Intelektual, yang meliputi
a.       Filsafat
b.      Sains
c.       Fiqih
d.      Musik dan kesenian
e.       Bahasa dan sastra
2.      Kemegahan pembangunan fisik
Hal ini ditandai dengan dibuatnya bangunan-bangunan fasilitas umum, perpustakaan yang sangat banyak jumlahnya serta bangunan istana-istana dan masjid-masjid yang megah dengan puncak ketinggian arsitektur Islam Spanyol.

C.    Kemunduran dan Kehancuran

Sudah menjadi hukum alam suatu kebudayaan akan mengalami pasang surut seperti halnya roda, karang di atas kadang di bawah.  Demikian pula halnya dengan kekuasaan setelah imperium yang begitu besar ini juga mengalami kemunduran, kehancuran bahkan mengalami nasib yang amat memilukan.  Adapun penyebab kemunduran yang akhirnya membawa kehancuran Islam di Spanyol adalah:

1.      Munculnya Khalifah-khalifa yang Lemah

Masa kejayaan Islam di Spanyol dimulai periode Abdur Rohman III yang kemudian diteruskan oleh putranya Al Hakam yang cinta ilmu pengetahuan dan kolektor buku serta pendiri perpustakaan.  Generasi-generasi penerusnya tidak mampu meneruskan tanggung jawab yang besar dan tidak mampu mengendalikan roda pemerintahan karena tidak punya kemampuan serta gemar berfoya-foya.

2.      Konflik antara Islam dan Kristen

Para penguasa tidak melakukan Islamisasi secara sempurna.  Mereka hanya menarik pajak dan membiarkan kerajaan-kerajaan Kristen taklukannya tetap mempertahankan hukum dan adat mereka.  Hal ini memperkuat rasa kebangsaan mereka, karena orang kristen Spanyol menganggab kedatangan bangsa Arab merupakan sebuah ancaman.

3.      Tidak Adanya Ideologi Pemersatu

Hal ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan oleh penguasa antara orang Islam pendatang (Arab) dan orang Islam pribumi (Mukallaf). Sehingga etnis-etnis non Arab membentuk kekuatan sendiri dan menggerogoti serta merusak perdamaian.

4.      Kemerosotan Ekonomi

Akibat dari sangat seriusnya penguasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan membangun kota, sehingga lalai membina perekonomian.  Maka menimbulkan kesulitan ekonomi yang memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.

5.      Tidak adanaya sistem peralihan kekuasaan

6.      Munculnya Muluk Ath Thawaif (Dinasti-Dinasti kecil)

7.      Keterpencilan umat Islam Spanyol dari dunia Islam yang lain karena ia selalu berjuang sendiri, tidak mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara.

D.    Perang Salib dan Akibatnya

Perang salib (1096-1291) terjadi sebagai reaksi dunia kristen di Eropa terhadap dunia Islam di Asia sejak 632M.  Disebutkan perang salib karena ekspedisi militer Kristen mempergunakan salib sebagai simbol pemersatu.
Penyebab langsung terjadinya perang salib adalah permintaan kaisar Alexius Connenus pada tahun 1905 kepada Paus Urbanus II.  Akibat adanya serangan dari Bai Saljuk.  Adanya permintaan ini, Paus melihat kemungkinan untuk mempersatukan kembali Gereja Romawi dan Yunani yang telah terpecah tahun 1009-2054.
Penyebab lain perang salib adalah faktor sosial ekonomi.  Perang salib bagi orang-orang kristen juga merupakan jaminan untuk masuk surga, sebab mati dalam perang.
Akibat perang salib menorehkan sejarag penting dunia muslim, antaralain:
-          Adanya kontak langsung antara Eropa dengan dunia mulism dan terjalinnya hubungan antara timur dan barat.
-          Pengetahuan orang timur yang progresif dan maju mendorong pertumbuhan intelektual di Eropa barat yang menjadi bagian penting dalam melahirkan renaisans di Eropa.
-          Keuntungan perang salib bagi Eropa adalah menambah lapangan perdagangan, mempelajari kesenian dan penemuan-penemuan penting yang membawa Eropa jauh meninggalkan dunia Islam.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW telah membawa Bangsa Arab mencapai puncak peradaban dan menjadi pusat peradaban dunia.  Karena sesungguhnya Islam bukan hanya sekedar agama, melainkan suatu peradaban yang sempurna.

B.     Rekomendasi

Setiap kita generasi muslim hendaknya lebih giat lagi dalam menggali nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang termaktub dalam Al Qur’an dan hadits guna membangkitkan kembali gairah Islam yang pernah bersinar dan berjaya merajai segala macam sejarah peradaban dunia.


REFERENSI

Abdul Hakim, Atang.  Jail Mubarok, Metodologi Studi Islam.  Bandung; Remaja Rosda Karya.  2002.

Badri Yatim.  Sejarah Peradaban Islam, Dinasti Islamiyah II.  Jakarta; Raja Grafindo Persada. 2008.

Dedi Supriyadi.  Sejarah Peradaban Islam.  Bandung; Pustaka Setia. 2008.

Anwar Yusuf Ali.  Studi Agama Islam.  Bandung; Pustaka Setia. 2003.

Salim, Abdullah.  Sumbangsih Andalusia kepada Dunia Barat.  Kendal;  Abdillah Putra. 1980.

http://akhmadrowi.blogspot.com.


[1] Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam, Dinasti Islamiyyah II.  Jakarta; Raja Grafindo Persada 2008. Hal 2.
[2] Ibid. Hal 2.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AKHMAD ROWI - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tonitok