TEORI
AKAL
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Islam
Dosen
Pengampu :
Drs.
H. Akhmad
Rowi, M.H
Disusun
oleh ;
NURUL
HIDAYAH
NIM : C.1.4.11.0076
FAKULTAS
AGAMA ISLAM ( FAI )
UNIVERSITAS
SULTAN FATAH DEMAK ( UNISFAT )
TEORI AKAL
I. PENDAHULUAN
Sebelum
sampai kepada pengertian konsep al-aql secara utuh, dalam kehidupan atau percakapan sehari - hari terdapat suatu fenomena
tentang otak dan akal ibarat dua sisi dari mata uang logam, sulit dipisahkan baik kata maupun makna - ada
keterikatan dan keterkaitan kuat diantara keduanya
sehingga perlu dijelaskan.
Otak
adalah organ tubuh manusia yang posisinya ditempatkan Allah secara terhormat dibagian atas tubuh manusia dan terlindungi dengan kokoh di bagian dalam tengkorak (batok)
kepala. Posisi otak ini merupakan simbol
yang menunjukkan bahwa manusia lebih mulia terhadap makhluk ciptaan Allah lainnya, misalnya hewan yang lokasi dan posisi otaknya sejajar dengan bagian tubuh terhina
dan tempat meyimpan dan mengeluarkan kotorannya perut dan dubur atau tumbuhan yang tidak mempunyai otak dan tidak diketahui dimana
posisi otaknya jika ada.
Bagian
tubuh yang paling ambigu yang masih menyelimuti tubuh manusia adalah Otak karena ia merupakan tempat berfikir
yang berkaitan dengan roh atau jiwa,
sedangkan roh atau jiwa itu merupakan sesuatu yang ambigu.[1]
Maka tidak heran,
jika ada yang menyamakan makna antara
otak dan akal, begitu juga yang membedakannya.
Harun Nasution termasuk orang yang
membedakan, dan menyatakan bahwa akal
dalam pengertian Islam bukanlah otak, melainkan daya berfikir yang terdapat
dalam jiwa manusia daya sebagaimana digambarkan Al Quran, memperoleh
pengetahuan dengan memperhatikan alam
sekitarnya .[2]
II.PEMBAHASAN
A. Terminologi akal
Akal
adalah suatu organ
otak yang bekerja atau berfungsi sesuai dengan
apa yang di inginkan oleh organ tubuh manusia,
sehingga bisa untuk berpikir dan
menyimpan daya ingat yang kuat.
Sedangkan Orang yang tidak berotak
adalah orang yang tidak menggunakan
otaknya berfungsi atau berpikir. Otak yang berfungsi disebut akal inilah yang membedakan manusia dengan binatang melata, dan
manusia dengan manusia.
Allah SWT
berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfaal ayat : 22.
¨bÎ) §° Éb>!#ur£9$# yZÏã «!$# MÁ9$# ãNõ3ç6ø9$# úïÏ%©!$# w tbqè=É)÷èt ÇËËÈ
“Sesungguhnya, seburuk-buruk makhluk melata di sisi
Allah ialah mereka ( manusia ) yang tuli dan bisu, yang tidak menggunakan
akalnya ( QS.Al-Anfaal : 22 )”[3]
Untuk mengetahui pengertian
akal dan otak ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau
ilmuwan sebagai berikut :
1.
Ibnu Sina (980-1037), mengatakan bahwa Tuhan itu adalah Al-Aqlu (akal). Ia memikirkan diri-Nya lalu memikirkan
sesuatu diluar dirinya menyebabkan
timbulnya akal lain yang dinamakan akal yang pertama. Akal yang pertama ini berpikir pula dan mengeluarkan
akal kedua dan seterusnya.[4]
Akal sendiri tetap (permanen), sebab dia terasing (Mufarid)
dari benda falak. Sebaliknya jika nafs berhubungan langsung dengan benda falak
suatu akal itu ada suatu hal yang dinamakan Al-Khair(kebaikan) dan kebaikan
inilah yang menjadikan tujuan falak untuk mencapai kesempurnaan dirinya.[5]
2.
Al-Farabi mengatakan bahwa akal mempunyai tiga tingkat yaitu
Al-Hayulani(materi), Al-Fi’l(aktuil), Al-Mustafad(adeptus aquired). Akal pada
tingkat terakhir inilah yang dapat menerima pancaran yang dikirim tuhan melalui
akal-akal tersebut.[6]
3.
Ibnu Khaldu mengatakan : bahwa Allah membedakan manusia dan lain-lain hewan
dengan kesanggupan berpikir, sumber dari segala kesempurnaan,
dan puncak dari segala kemuliaan dan ketinggian
di atas lain-lain makhluk. Sebabnya ialah kesadaran dalam diri tentang yang
terjadi di luar dirinya, hanyalah ada pada hewan saja, tidak terdapat pada
lain- lain barang ( yang makhluk). Sebab hewan menyadari akan apa yang ada di luar
darinya dengan perantaraan panca indra (pendengaran, penglihatan, pembauan, perasaan lidah dan penyentuhan) yang diberikan Allah kepadanya.
Sedangkan manusia memahami ini dengan kekuatan memahami apa yang ada di luar dirinya dengan
perantaraan pikirannya yang ada di balik panca indranya. Pikiran bekerja dengan perantaraan kekuatan yang ada di
tengah-tengah otak yang memberi kesanggupan
kepadanya menangkap bayangan benda-benda yang biasa diterima oleh panca
indra, dan mengembalikan benda-benda itu
dalam ingatannya sambil meringkasnya lagi bayangan-bayangan
lain dari bayangan benda-benda itu.
Refleksi terdiri dari penjamahan bayangan-bayangan ini (dibalik perasaan) oleh AKAL, yang memecah
atau menghimpun bayangan-bayangan itu (untuk membentuk bayangan-bayangan
lain).
4.
Imam Al Ghazali mengacu pada pengertian
kerja atau fungsi akal menyatakan bahwa akal itu tidak bertempat, baik di dalam
maupun di luar badan manusia, bersifat immaterial, dan tidak terbagi bagi. Akal
berhubungan dengan badan dalam bentuk : (1) Muqbil ala Al-badan (menghadap badan), Mufid lahu
(memberi keuntungan), dan (3) Mufidh alaih (mengalir kepadanya). Tiga
bentuk ini menitik beratkan pada fungsi, proses atau kegiatan.
Akal sebagai organ yang mengikat dan menahan
secara filosofis juga dijelaskan oleh pemikir Islam dari Malaysia, Syed Muhammd Naquib Al Attas, adalah sesuatu organ aktif
dan sadar yang mengikat dan menahan objek
ilmu dengan kata-kata atau bentuk-bentuk perlambang lain.
Ini yang menunjukkan
pada fakta yang sama dan bermakna sama dari apa yang ditunjuk oleh kata : qalb, ruuh , dan nafs
. Sebagaimana Al Ghazali, Al-Attas
berpendapat bahwa keempat kata itu bermakna sama. Kesemuanya menunjukkan realitas yang bertingkat
-tingkat(Maraatib Al-wujuud).[7]
Pada masa pra -Islam, akal hanya berarti kecerdasan
praktis yang ditunjukan seseorang dalam situasi yang berubah-ubah. Akal,
menurut pengertian pra-Islam itu, berhubungan dengan pemecahan masalah. Karena
itu, ia bersifat praktis saja. Akal seperti itu, menurut istilah psikologi
kogntif, adalah problem solving capacity (kemampuan untuk memecahkan masalah
dan menemukan jalan keluar dalam
situasi apa pun juga.[8]
Harun, Gozali, maupun
Al-Attas membedakan dan memisahkan
otak dan akal, bahkan cenderung menyiratkan bahwa pengertian akal itu
kerja jiwa (qalb, ruuh dan nafs) , sedangkan Izutsu lebih meyiratkan bahwa
secara historis pra- Islam akal itu
kerja kognitif otak sebagaimana juga dinyatakan oleh Ibnu Khaldun
bahwa akal itu kerja otak baik kognitif maupun imajinatif dan dengan jelas tersirat
dan tersurat pada Al Quran Surah Al Anfaal : 22
¨bÎ) §° Éb>!#ur£9$# yZÏã «!$# MÁ9$# ãNõ3ç6ø9$# úïÏ%©!$# w tbqè=É)÷èt ÇËËÈ
“Sesungguhnya, seburuk-buruk makhluk melata di sisi
Allah ialah mereka ( manusia ) yang tuli dan bisu, yang tidak menggunakan
akalnya ( QS.Al-Anfaal : 22 )”[9]
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al Araaf : 179.
ôs)s9ur $tRù&us zO¨YygyfÏ9 #ZÏW2 ÆÏiB Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur (
öNçlm; Ò>qè=è% w cqßgs)øÿt $pkÍ5 öNçlm;ur ×ûãüôãr& w tbrçÅÇö7ã $pkÍ5 öNçlm;ur ×b#s#uä w tbqãèuKó¡o !$pkÍ5 4
y7Í´¯»s9'ré& ÉO»yè÷RF{$%x. ö@t/ öNèd @|Êr& 4
y7Í´¯»s9'ré& ãNèd cqè=Ïÿ»tóø9$# ÇÊÐÒÈ
“Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
untuk memahami (ayat-ayat Allah )
dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan
ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS. Al Araaf : 179)”[10]
Dengan demikian bahwa akal itu adalah fungsi otak yang jika bekerja akan berpikir atau salah satu
kerja otak adalah berpikir .
B. Otak Manusia
Gambar 1 : Otak
manusia adalah Komputer Biologis Ciptaan Allah.
Gambar 2 & 3 :
Triliunan Sel Otak (Neuron) ada di dalam kepala manusia.
Gambar 4 & 5 :
Sel Otak (Neuron) bekerja membentuk
jaringan koneksi (sinapsis), dimana neurotransmitter sangat berperan
membawa informasi antar jaringan, membuat otak kita berfungsi optimal (berfikir) dan menunjukkan
bagaimana akal berfungsi.
Gambar 6 & 7 : Kemampuan Belahan/Sisi Otak Kiri & OtakKanan dan tampak terlihatAktivitas Otak
saat membaca buku pada bagian berwarna putih
dilobus temporal, lobus
parietal dan beberapa pada lobus
oksipetal yang menggunakan pencitraan darialat
PET (Pesitron Emission Tomography).
Otak Manusia memiliki empat bagian tingkatan otak
dalam satu kesatuan yang berbeda (lihat
gambar 8) yaitu di bagian bawah : Batang Otak anda, dekat bagian atas leher,
disebut OTAK REPTILIA, karena mirip dengan otak reptil berdarah dingin. Bagian
ini mengendalikan sebagian
besar fungsi naluriah tubuh,
seperti bernafas dan detak jantung. Di bagian tengah : Otak mamalia, (Sistim Limbik / Cincin / Kerah) mirip
otak mamalia berdarah panas. Bagian ini mengendalikan emosi, keinginan/kesenangan
terhadap lawan jenis dan memori /ingatan anda. Di bagian atas : KORTEKS,atau
disebut juga OTAK MANUSIA; Otak untuk berfikir, berbicara, melihat, mendengar
dan mencipta. Lapisan CEREBELLUM
(Serebelum): OTAK KECIL yang berperan penting dalam penyimpananMemori
Gerak (naik sepeda, berolahraga.
Ketiga bagian otak bekerja
sebagai satu kesatuan dalam diri kita. Secara sederhana, proses kerja otak yang normal dapat kita gambarkan
sebagai berikut :
1. Sinyal-sinyal elektris berisi informasi dari seluruh
bagian tubuh akan disampaikan melalui saraf tulang belakang ke batang otak. Di sini sinyal tersebut akan diputuskan apakah
akan direnspon menjadi gerakan
refleks atau diteruskan.
2. Dari batang otak informasi
tersebut akan diteruskan ke Thalamus,
bagian di otak yang berfungsi sebagai
ruang kontrol untuk mengenal jenis informasi, memilah, dan mengelompokan
informasitersebut sesuai dengan
pembagian fungsi yang ada pada sistem limbik dan korteks. (Kecualiinformasi
mengenai penciuman yang langsung dikirim ke bagian korteks terkait tanpa di
kontrol
oleh Thalamus ini)
3. Thalamus
mengirimkan dan menyebarkan informasi ke sel - sel otak yang tepat,
yaitu;
a. Amigdala , bagian otak pada sistem limbik
yang merupakan pusat emosi dan memberikan respon terhadap informasi yang
diterima dari sudut emosi
b. Hipocampus , bagian otak pada sistem limbik
yang merupakan pusat memori dan akan membahas segala sesuatu
berdasarkan memori dari kebiasaan kita, kejadian-kejadian,bahkan ingatan - ingatan
traumatik yang pernah kita alami.
c. Berbagai lobus di korteks, di mana
setiap lobus dan area-area pada lobus mempunyai
perandan pendekatan analisis yang
berbeda. Informasi yang dikirim ke korteks akan dibahas
berdasarkan nalar (otak kiri) dan intuisi (otak
kanan).
4. Setiap sel yang menerima informasi dari
Thalamus selanjutnya akan saling berkomunikasi dengan sel-sel lainnya dalam
bentuk pengiriman zat kimia (neurotransmiter). Interaksi antar sel ini dapat
menimbulkan miliaran komunikasi per detik, sebelum adanya penetapan kesimpulan
ataupengambilan keputusan terhadap satu informasi yang diterima. Proses
komunikasi atau berpikirini menimbulkan gelombang di otak (getaran sel saraf
karena tersentuh muatan listrik dari ujung sel saraf) yang terdeteksi melalui
EEG (Elektro Ensefalo Grafi), yaitu;
a. Ketika setiap sel
atau setiap area korteks memberikan hasil analisis dan alternatif solusiyang paling bertentangan atau dari berbagai sudut
pandang (persepsi) yang berbeda dan independen. Kondisi ini menunjukan
bahwa kita sedang
membahas sesuatu yang kompleks dan kontradiktif. Sehingga proses komunikasi di otak akan menimbulkan
gelombang 13-30Hz yang disebut sebagai gelombang Beta pada otak.
b. Ketika kita sedang
membahas sesuatu yang meskipun kompleks namun ada sistematikadan tingkatan
prioritas yang jelas. Sehingga walaupun terdapat beberapa alternatif solusi namun kita
telah mempunyai payung solusi yang lebih terarah.
Proses komunikasi di otak pada kondisi
ini akan menimbulkan gelombang 7-13 Hz
yang disebut sebagai gelombang Alpha pada otak.
c. Ketika kita sedang terpengaruh oleh rasa
ngantuk, terhipnotis atau sedang tidak membahasinformasi yang serius alias
sedikit ngelamun. Aktivitas otak yang demikian menimbulkan gelombang 4 - 7 Hz yang disebut gelombang Teta
pada otak.
d. Ketika kita sedang
tidur, otak tetap beraktivitas pada gelombang 1-4 Hz yang disebutgelombang Delta pada otak.
5. Hasil komunikasi antar sel (proses nalar) akan menghasilkan kesimpulan,
yang selanjutnya akan:
a. disimpan dalam tujuh serial memori jangka
pendek yang disimpan
selama 20 detik untuk proses nalar
berikutnya
b. Disimpan sebagai memori
kesimpulan dan network (jaringan) komunikasi pada setiap sel atau pada beberapa bagian korteks
c. Disimpan sebagai memori yang lebih
komprehensif (menyeluruh) di hipocampus
d. Dikirim ke otak motorik
untuk diterjemahkan menjadi keputusan kegiatan yang harus dilakukan oleh tubuh
6. Otak motorik akan memberikan perintah kepada sel-sel
otot di seluruh tubuh. Perintah ini dikirimdalam bentuk sinyal-sinyal elektrik
melalui sistem saraf tulang belakang. Dengan menerima sinyaltersebut, otot akan
berkontraksi mengembang atau mengkerut, sehingga terlihat gerakan tangan
melambai atau mulut bersiul atau kaki berjingkat.
7.
Setelah tubuh melaksanakan kegiatan yang
diperintahkan, hasil dari kegiatan ini akan menjadi informasi baru: yang dikirim kembali dalam bentuk
sinyal-sinyal elektris menuju otak.
III. Kesimpulan
Allah SWT memberikan kelebihan pada manusia berbeda
dengan binatang, tumbuhan dan makhluk lainnya adalah terletak pada berfungsi atau tidaknya otak untuk berpikir. Akal juga sebagai organ yang mengikat dan
menahan secara filosofis, karena akal adalah bisa menyimpan dalam tujuh serial
memori jangka pendek yang disimpan selama 20 detik untuk proses nalar .
Akal mempunyai hubungan dengan badan dalam bentuk : a.
Muqbil ala Al-badan (menghadap badan),
b. Mufid lahu (memberi keuntungan), c.
Mufidh alaih (mengalir kepadanya). Tiga bentuk ini menitik beratkan pada
fungsi, proses atau kegiatan.
IV. Penutup
Dengan rasa syukur alhamdulillah, saya kembalikan segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam, atas segala petunjuk-Nya. Dengan keterbatasan jangkauan
wawasan, daya pikir, dan kemampuan, sehingga dalam pembuatan makalah ini hanya
sebatas pengetahuan yang saya miliki.
Akhirnya, kepada Allah penulis memohon semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi saya pada khususnya dan orang lain pada umumnya. Amin.
Daftar Pustaka
Departemen Agama, Al Quran dan Terjemahnya,Bandung : Diponegoro,2005.
Pasiak, Taufik, Revolusi
IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran, Bandung: PT.Mizan Pustaka, 2004.
Syadali,
Ahmad, Filsafat Umum, Bandung : Pustaka Setia, 1997.
Taufik, Muhammad
Izzuddin, Dalil
Anfus Al Quran dan Embriologi , Solo : Tiga Serangkai,2006.
[1]Muhammad Izzududdin Taufik, Dalil Anfus Al Quran dan Embriologi,(Solo : Tiga Serangkai, 2006), hlm.209
[2]Harun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam, Jakarta : UI Press,
1986, h.13. Dikutip dalam Taufik Pasiak,Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan
Al Quran, (Bandung : Penerbit
PT.Mizan Pustaka, 2004), hlm.190.
[4] Drs H Ahmad
Syadali, Filsafat Umum, (Bandung :Pustaka Setia, ). hlm. 175.
[5] Ibid .hlm.177
.
[6] Ibid
.hlm.169.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !