Sugiyono memamerkan produk pupuk organik hasil formulanya.(harsem/sukmawijaya) |
Demak-Banyak masyarakat bertanya, jambu merah delima yang di tanam dari Demak sangat manis dan setiap hari selalu tersedia di pasar.
Ternyata jambu itu muncul dikarenakan adanya pola tanam off season (di luar musim) yang diterapkan kelompok petani wilayah Kecamatan Wonosalam.
Jambu
air (syzygium aqueum) varitas merah delima merupakan komoditas buah
unggulan di kabupaten Demak. Pembudidayaan yang mudah dan cocok berada
di tekstur tanah Demak, menjadikan kelebihan jambu ini pada daging buah
yang tebal, rasa manis, biji buah kecil, dan produksi tinggi.
Tapi kondisi ini belum sepenuhnya menguntungkan petani bila terjadi panen raya, muncul fluktuatif harga jambu yang menyebabkan petani tidak bisa menikmati hasil panenan. “Mengantisipasi kondisi ini muncul ide pola tanam off season, sehingga hasil panenannya bernilai jual mahal,” ungkap Penyuluh Pertanian Kecamatan Wonosalam, Sugiyono. Sehingga tujuh tahun lalu, dia mulai merintis pola tanam tersebut.
Pola tanam off season, berfungsi meningkatkan kualitas varitas, dan berhasil di panen dengan produksi yang tinggi di luar musim varitas tersebut.
Persyaratan pola tanam off season pada jambu merah delima harus diberlakukan pada tanaman yang pernah berbuah, kondisi tanaman sehat, dibuang cabang kering dan tunas muda pada tajuk daun. Lanjutnya, sebelum diberlakukan off season, kondisi tanah dalam keadaan dialiri air, dan ujung daun tidak sedang mupus (daun tua).
Dalam
perawatan perlu diperhatikan bakal buah, adanya pengurangan bunga bila
muncul terlalu banyak. Pembungkusan jangan dilakukan dalam cuaca panas,
tapi dilakukan saat benang sari mulai rontok. Untuk memacu perbaikan
kualitas, cita rasa buah, dan mengurangi kebusukan, sebelum pembungkusan
terlebih dulu disemprot dengan fungisida.
Sugiyono
menambahkan, untuk perangsang buah, dia biasa memakai pupuk organik
buatannya yang sudah dipatenkan tersebut, yaitu Jetro B. Penggunaan
Jetro B cukup memakai takaran 4 cc per-liter air, selanjutnya
disemprotkan secara merata di batang, cabang dan permukaan daun. Diulang
setiap satu minggu, sampai muncul bakal buah. (swi/hst)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !